CNN Indonesia
Rabu, 13 Nov 2024 00:01 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan pemerintah bakal memberikan biaya tunggu kediaman kepada penduduk nan rumahnya rusak berat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur.
Dana tunggu kediaman diberikan sebesar Rp500.000 per bulan untuk tiap Kepala Keluarga (KK) selama enam bulan. Maka, totalnya tiap KK mendapatkan Rp3.000.000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dana tunggu kediaman kita berikan bagi masyarakat nan rusak berat, mereka kan tidak mungkin tinggal di pengungsian," kata Suharyanto di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (12/11).
Pemberian biaya tunggu kediaman itu berasas dugaan dalam waktu enam bulan, pembaharuan ataupun relokasi rumah baru telah selesai semua. Suharyanto mengatakan BNPB telah menyampaikan kepada pemerintah ada 2.700 unit rumah nan perlu direlokasi.
"Jadi relokasi untuk sementara kami sampaikan ke Pak Menteri ada 2.700 unit rumah," ujar dia.
Pada saat nan sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyiapkan Rp60 juta bagi untuk memperbaiki rumah nan rusak berat.
Ara menjelaskan anggaran tersebut bakal berasal dari APBN, APBD, hingga pihak swasta. "Tapi jikalau itu kurang ya mesti kita tambahkan," ucap dia.
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada 4 November 2024 awal hari. Menurut laporan ada 9 orang meninggal bumi dan puluhan luka-luka.
Ribuan penduduk di beragam desa terdampak erupsi. Mereka dievakuasi ke pengungsian nan tersebar di sejumlah titik.
(mnf/tsa)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.