Projo Sindir Pihak yang Politisasi Permintaan Maaf Jokowi: Anda Sehat?

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Bendahara Umum Relawan Jokowi (Projo) Panel Barus menilai permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah suatu perihal nan biasa dan tak perlu dipolitisasi.

"Permintaan maaf itu perihal biasa, Anda jika bikin aktivitas di rumah, Anda setelah selesai acara, Anda bilang minta maaf andaikan penerimaan kami kurang baik, pelayanan kami kurang baik, itu biasa itu," kata dia, di instansi DPP Projo, Jakarta, Sabtu (3/8).

"Jadi tidak perlu satu permintaan maaf nan tulus itu kemudian dipolitisasi berlebihan. Saya jadi bertanya kepada pihak nan merespons sebuah permintaan maaf itu, Anda sehat alias tidak?" imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panel menyebut permintaan maaf adalah langkah nan manusiawi. Terlebih, kata dia, pada periode kedua Jokowi banyak krisis seperti pandemi Covid-19 nan kudu dihadapi.

"Tentu banyak keputusan-keputusan, baik kebijakan-kebijakan nan kudu dikeluarkan untuk mengatasi krisis tersebut. Tapi alhamdulillah krisis itu bisa kita lewati berbareng sehingga Indonesia bisa terus konsentrasi gimana berbenah, dan menapaki jalan baru menuju Indonesia emas 2045," ucap dia.

Sebelumnya, permintaan maaf itu disampaikan oleh Jokowi dalam aktivitas zikir dan angan kebangsaan di Istana Merdeka pada Kamis (1/8) kemarin.

"Dalam kesempatan nan baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin mau memohon maaf nan sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ucap dia, tanpa memerinci kekhilafannya.

Menyusul pemrintaan maaf itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai "masyarakat Indonesia bakal memaafkan."

"Tapi selaku presiden itu ada tempatnya untuk menyampaikan maaf," kata dia tanpa menjelaskan lebih lanjut arena kenegaraan nan dimaksud, di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (2/8).

Sebagai Presiden, kata dia, Jokowi mempunyai tanggung jawab nan kudu dituntaskan, khususnya janji-janji.

"Banyak perihal nan kudu diperbaiki. Termasuk janji pertumbuhan ekonomi juga belum terpenuhi. Termasuk janji menegakkan kerakyatan juga tetap tanda kutip," sindirnya.

"Termasuk juga janji untuk pindah Ibu Kota juga belum. Masih banyak. Dan masyarakat tahu banyak kebenaran itu," imbuh Jazilul.

[Gambas:Video CNN]

(yla/thr/arh)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional