ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 30 Jul 2024 17:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan membawa pocong dalam tindakan memprotes RUU TNI dan RUU Polri di Istana Kepresidenan Jakarta.
Seorang mahasiswa mengenakan kain kafan seperti pocong dan berebahan di depan barikade polisi. Mereka juga membikin empat kuburan komplit dengan papan nisannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Papan nisan itu bertuliskan "Reformati bin Jokowi", "Reformati bin Dwifungsi ABRI", "Reformati bin Dewan Tuli", dan "Reformati bin Represifitas Polri".
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Satria Naufal mengatakan tindakan ini sebagai simbol matinya agenda-agenda reformasi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mereka menyoroti revisi UU TNI dan UU Polri nan tiba-tiba bergulir di DPR. Para mahasiswa cemas revisi dua undang-undang itu bakal mengembalikan dwifungsi ABRI nan telah dihapus saat reformasi.
"Pembajakan legislasi salah satu produk norma adalah RUU TNI Polri bahwa dua produk norma ini sangat bermasalah. Dua dari sekian banyak produk norma nan bermasalah. Kenapa? Karena tidak ditinjau melalui partisipasi publik," kata Satria saat ditemui di sela-sela demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta, Selasa (30/7).
Pada tindakan hari ini, mahasiswa kandas berunjuk rasa persis di Istana Kepresidenan Jakarta. Mereka terhenti di Patung Kuda lantaran diadang kepolisian.
Satria berbicara mahasiswa bakal kembali dengan jumlah massa nan lebih banyak. Mereka berjanji bakal terus berdemonstrasi hingga RUU TNI dan RUU Polri dicabut.
"Seminggu ke depan, beberapa hari ke depan, kita bakal membikin Pekan Reformati. Di bulan Agustus, kita buat aktivitas serentak 14 wilayah lebih dari 390 kampus serentak di seluruh Indonesia menjelang 17 Agustus," ucapnya.
(dhf/tsa)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.