Proyek Food Estate di Merauke, Pertaruhan Jokowi dan Prabowo

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Proyek food estate di Merauke mendapat sorotan nan dimasudkan sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Namun, perjalanan proyek ini tidak semulus nan diharapkan, dengan beragam tantangan nan menakut-nakuti keberhasilannya.

Terancam Gagal?

Banyak pihak meragukan keberhasilan proyek food estate di Merauke. Menurut laporan dari Majalah Tempo, proyek ini menghadapi beragam kendala, mulai dari masalah lahan hingga akibat lingkungan.

Beberapa mahir menyebut bahwa letak proyek nan dicanangkan tidak sesuai dengan rencana awal, membikin penerapan susah dilakukan. Selain itu, kekhawatiran tentang keberlanjutan proyek ini juga muncul, mengingat potensi kerusakan ekosistem lokal dan hilangnya keanekaragaman hayati nan sudah ada.

Politik juga menjadi aspek krusial dalam perkembangan proyek ini. Jokowi dan Prabowo, dalam beragam kesempatan, terlibat dalam adu kebijakan terkait food estate. Masing-masing mempunyai pandangan nan berbeda tentang langkah terbaik untuk mengelola dan memajukan proyek ini. Perbedaan pendekatan ini dapat memperlambat kemajuan proyek dan memperburuk ketidakpastian di lapangan.

Bancakan Proyek

Salah satu rumor paling mencolok adalah dugaan adanya 'bancakan' dalam pengelolaan proyek food estate. Sejumlah laporan menunjukkan adanya penyimpangan anggaran dan penguasaan lahan nan tidak transparan.

Beberapa pihak dianggap mengambil untung dari proyek ini tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat lokal dan lingkungan. Hal ini menciptakan ketidakadilan dan menambah beban kepada petani mini nan semestinya diuntungkan oleh proyek ini.

Sebagian penduduk lokal merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga muncul ketidakpuasan terhadap proyek nan semestinya menguntungkan mereka. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan penyelenggaraan proyek food estate dinilai sangat krusial untuk memastikan bahwa mereka dapat merasakan faedah langsung dari proyek tersebut.

Iklan

Amdal Diabaikan

Analisis mengenai akibat lingkungan (AMDAL) menjadi salah satu aspek krusial dalam setiap proyek pembangunan, termasuk food estate. Namun, ada kekhawatiran bahwa AMDAL nan disusun untuk proyek ini tidak sepenuhnya transparan dan mungkin tidak mempertimbangkan semua akibat nan mungkin terjadi.

Menurut Majalah Tempo edisi 22 September 2024, dua pejabat di KLHK bercerita, proyek lumbung pangan di Merauke belum mempunyai arsip AMDAL. Saat pihak Kementerian Pertahanan ditanya mengenai perihal ini, Asisten unik Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menolak untuk berkomentar.

“Silakan berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian,” kata dia.

Dari beragam sumber, terlihat bahwa kegagalan untuk memenuhi persyaratan AMDAL dapat berakibat serius, tidak hanya bagi proyek food estate, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Oleh lantaran itu, krusial bagi semua pihak mengenai untuk memastikan bahwa proses AMDAL dilakukan secara menyeluruh dan transparan agar proyek ini dapat melangkah dengan baik dan memberikan faedah nan diharapkan.

PUTRI SAFIRA PITALOKA  |DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Adu Cepat Prabowo Subianto dan Jokowi di Food Estate Merauke

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis