PSI Minta Pejabat Lain Tiru Kaesang: Jangan Klarifikasi di Medsos

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPRD Jakarta Fraksi PSI Francine Widjojo meminta agar penyelenggara alias pejabat negara lain mencontoh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk mendatangi KPK mengenai dugaan gratifikasi.

Francine menyebut Kaesang punya inisiatif sendiri untuk datang kendati dalam posisi tidak dipanggil alias belum diminta penjelasan oleh lembaga antirasuah itu.

"Bisa dicontoh oleh penyelenggara negara untuk penjelasan langsung ke KPK daripada hanya penjelasan di akun media sosialnya saja," kata Francine saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (16/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Putra Bungsu Presiden Joko Widodo itu pun menyebut Kaesang mempunyai inisiatif meskipun dia bukan merupakan penyelenggara negara.

Di sisi lain, Francine enggan menyebut alias mengomentari pejabat lain nan kedapatan memakai jet pribadi dalam perjalanannya. Ia menyerahkan kepada masyarakat untuk memberikan penilaian.

"Mengenai penyelenggara negara lain di luar ranah kami. Silakan ditanyakan ke KPK dan biarkan rakyat nan menilai," ujarnya.

Terpisah, Kepala Presidential Communication Officer (PCO) Hasan Nasbi menyinggung Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri nan kerap menggunakan jet pribadi. Ia membandingkan perihal tersebut dengan kasus Kaesang.

"Misalnya dari tayangan-tayangan apalagi video-video nan kita lihat, Ibu Mega kerap kali menggunakan privat jet ya di dalam negeri maupun luar negeri," kata Hasan dalam siniar nan diunggah melalui akun IG pribadinya @hasan_nasbi, Selasa (17/9) nan telah diizinkan untuk dikutip.

Padahal dalam rentang waktu itu Megawati menurutnya tetap tercatat sebagai Ibu dari Puan Maharani nan menjabat sebagai Menko PMK hingga Ketua DPR RI.

Posisi itu menurutnya mirip dengan Kaesang nan saat ini tercatat sebagai putra presiden nan merupakan penyelenggara negara.

"Atau apalagi ada misalnya pejabat publik nan di masa dia menjabat naik private jet, Pak Mahfud misalnya," kata dia.

Mahfud apalagi menurutnya sudah mengakui ke publik bahwa kerap naik jet pribadi milik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

Oleh karena itu, Hasan menilai kondisi Kaesang itu dijadikan trial by the press namalain peradilan sepihak nan dilakukan oleh media massa dengan memberikan buletin terus menerus sehingga menarik opini publik untuk menghakimi pihak nan dianggap bersalah padahal proses perkara belumlah selesai alias berkekuatan norma tetap.

Pun, ada beberapa pihak nan menurutnya membenci Kaesang dan family Presiden Jokowi, sehingga mereka menjadikan momentum Kaesang itu untuk mengglorifikasi kebencian mereka.

"Ini jika kalau hanya untuk untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh. Tapi untuk nan lain, Ibu Mega pak Mahfud, ibu Puan dan nan lain-lain mereka enggak ambil pusing. Tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias," ujarnya.

(khr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional