Makassar, CNN Indonesia --
Puluhan balita di Majene, Sulawesi Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting. Saat ini anak-anak korban keracunan itu dirawat di puskesmas dan rumah sakit.
"Iya benar, ada kejadian seperti itu," kata Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu bermulai ketika Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, memberikan support PMT pada Senin (6/5). Dinas menargetkan pemberian kepada 100 anak.
Setelah itu, puluhan balita nan menerima PMT dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga keracunan makanan.
"Dugaan dari makanan tambahan nan diberikan untuk penanggulangan stunting," jelasnya.
Meski demikian, kata Toni, pihaknya tetap menyelidiki penyebab utama kasus keracunan tersebut.
"Masih diteliti dulu sisa makanan tambahan nan diberikan, tetap dibawa ke BPOM Mamuju dan Biddokkes Polda Sulbar," katanya.
Berdasarkan info nan diterima dari Dinas Kesehatan Majene, jumlah anak nan mengalami keracunan sebanyak 30 orang.
Dari jumlah tersebut, 29 korban di antaranya dirawat di Puskesmas Pamboang. Sementara satu lainnya dirujuk ke RSUD Majene.
Stunting menjadi salah satu PR besar Indonesia di bagian kesehatan. Pada akhir April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui sasaran menurunkan kasus stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024 ini tidak mudah.
Menurut catatannya, nomor stunting turun jadi 21,5 pada akhir 2023.
"Seharusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen, tapi saya hitung-hitung rupanya juga enggak mudah. Tapi enggak tahu jika dalam kesempatan setahun ini bisa capai 14 persen lantaran ini pekerjaan nan kudu terintegrasi," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4).
Dia pun mengakui sasaran nomor stunting menjadi 14 persen terlalu ambisius.
Senin kemarin, Jokowi menegur para kepala wilayah setelah ada temuan anggaran penanganan stunting dipakai untuk membangun pagar. Dia menyadari ada penyimpangan-penyimpangan penggunaan anggaran stunting.
"Jangan sampai ada anggaran stunting diberikan puskesmas jadinya pagar puskesmas, ada. Jangan bilang enggak ada, ada. Padahal enggak ada hubungannya stunting sama pagar," kata Jokowi dalam Musrenbangnas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/5).
(mir/pmg)
[Gambas:Video CNN]