Puluhan Peserta Demo Semarang Masuk RS, Alami Sesak Napas dan Terluka

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kuasa norma Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah Tuti Wijaya mengungkapkan puluhan mahasiswa dirawat di sejumlah rumah sakit usai demonstrasi di depan instansi DPRD Kota Semarang, Senin (26/8) petang.

"Ada 33 orang nan dirawat di sejumlah rumah sakit. Sebagian besar mengalami sesak napas, ada juga nan mengalami luka di kepala," kata Tuti Wijaya, Senin (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuti juga mengatakan enam mahasiswa dan 21 pelajar dibawa polisi dalam tindakan nan berujung ricuh tersebut. Menurut dia, para pelajar dan mahasiswa tersebut tetap menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.

Padahal, lanjut dia, terhadap anak di bawah umur. Sehingga, proses pemeriksaannya semestinya didampingi oleh kuasa norma alias walinya.

Oleh lantaran itu, dia meminta kepolisian untuk membuka akses seluas-luasnya dalam pemberian pendampingan hukum.

"Ini tetap info sementara, kami tetap belum bisa mendampingi," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyayangkan keterlibatan oknum siswa SMK dalam demonstrasi mahasiswa di depan instansi DPRD Kota Semarang nan berhujung ricuh.

Menurut dia, para siswa nan tetap berseragam sekolah tersebut membawa kayu panjang dan ikut melempari polisi. Bahkan, lanjut dia, Wakasat Intel Polrestabes Semarang ikut terluka akibat lemparan kayu tersebut.

"Kami sayangkan mahasiswa melibatkan siswa SMK dan mereka terprovokasi," kata Irwan Anwar.

Sebelumnya, polisi membubarkan paksa tindakan mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Semarang pada Senin petang. Sempat terjadi tindakan sorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian nan berjaga.

Dalam aksinya, para mahasiswa disebut merusak dua pintu gerbang kompleks instansi nan berada satu letak dengan instansi Wali Kota Semarang.

Polisi mendorong massa mahasiswa ke arah Utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan mobil meriam air dan tembakan gas air mata.

detikJateng memberitakan para massa berceceran dan berlari ke Mal Paragon. Beberapa dari peserta tindakan terlihat tetap mengenakan identitas kampus masing-masing.

Dua orang dipastikan meninggalkan tempat itu dengan ambulans. Tim medis mahasiswa dari Unnes, Fahri, menyatakan kedua orang nan dibawa ambulans adalah mahasiswa Unnes dan Undip.

Dia menyebut keduanya mengalami sesak napas lantaran terkena gas air mata. Menurutnya, gas air mata terhirup hingga ke laman Mal Paragon.

"Tadi massa sempat berlarian di dalam, soalnya polisi menembakkan gas air mata sampai depan," kata Fahri.

Terpantau petugas kepolisian sudah kembali ke Balai Kota Semarang sekitar pukul 19.30 WIB.

(Antara/chri)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional