TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, berencana membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Jakarta sampai Gresik, Jawa Timur. Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja membeberkan sudah ada perusahaan alias lembaga penelitian asal China nan beriktikad kerja sama.
Endra mengatakan rencana itu disampaikan setelah pertemuan terakhir Kementerian PUPR dengan perusahaan. “Minat itu dari Nanjing Hidrolic Resources Institute. Mereka menyatakan minat untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan tanggul laut,” ujarnya ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Kamis 10 Oktober 2024.
Namun dia menambahkan NHRI belum sampai tahap mulai membangun. Minat nan disampaikan nantinya bakal ditinjaklanjuti dengan pembuatan surat pernyataan kehendak alias letter of intent (LoI). Selanjutnya bakal ada pertukaran data, pertukaran tenaga ahli, baru perusahaan bakal mendalami secara teknis kajian nan sudah dilakukan.
Ia mengatakan belum mengetahui berapa anggaran dan investasi nan dibutuhkan untuk proyek besar ini. “Kalau tanggul laut kan memang sudah jadi program presiden terpilih Pak Prabowo. Tapi saya kira ini kita juga kan belum rumuskan berapa panjang lokasinya di mana, prioritasnya di mana,” kata dia.
Iklan
Sebelumnya disebutkan telah ada pertemuan antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan NHRI pada 24 September 2024 lalu. Basuki mengatakan, pertemuan tersebut bakal dilanjutkan dengan kunjungan tim NHRI ke Indonesia.
Peneliti dari China tersebut bakal meninjau info dan studi kreasi dasar nan telah disiapkan oleh para mahir dari Korea Selatan, Belanda, dan tim Kementerian PUPR. “Ini adalah transfer pengetahuan dari China ke Indonesia. Rencana pendanaannya bakal mencakup program pinjaman,” ujar Basuki lewat keterangan resmi Kementerian PUPR.
Pilihan Editor: Jadi Proyek Prabowo, Ini Fungsi Tanggul Laut Raksasa dari Jakarta Hingga Gresik