Ramai Demo Darurat, Front Muda Singgung Revolusi Gen Z Bangladesh

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah golongan organisasi nan tergabung dalam Front Forward Muda bakal menggelar demo besar seperti tindakan revolusi Generasi Z di Bangladesh nan dimulai hari ini, Kamis (22/8).

Front Forward Muda itu terdiri dari campuran golongan dan organisasi seperti Partai Hijau, Bangsa Mahardhika, Social Justice, Blok Politik Pelajar, Perempuan Mahardhika, perwakilan mahasiswa-mahasiswi Universitas Al Ahzar, serta lainnya.

Juru bicara Partai Hijau Del Pedro menyampaikan pernyataan itu usai konvensi pers soal sikap golongan tersebut saat Indonesia bergejolak, di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul. Jadi, banyak di antara orang muda terinspirasi dari oleh revolusi pemuda pertama kali Gen Z terjadi di luar negeri terutama di Bangladesh," kata Pedro.

"Dan itu semua nan menginspirasi aktivitas kami dan kami bakal menuju ke sana," imbuhnya.

Pada Juli lalu, Bangladesh sempat bergolak usai demo besar-besaran menuntut pemerintah membatalkan sistem kuota 30 persen pegawai negeri sipil (PNS) bagi family pejuang.

Pedemo memandang kebijakan ini adalah langkah Perdana Menteri saat itu Sheikh Hasina nan mau mengamankan kekuasaan dengan menempatkan para pendukung dia di lembaga pemerintahan.

Para demonstran juga memandang sistem kuota ini diskriminatif lantaran semestinya juga dialokasikan untuk wanita dan golongan difabel.

Demo lampau ditanggapi dengan kekerasan. Massa kemudian memperluas tuntutan mereka dengan meminta Hasina mundur dari jabatan. PM itu mundur digantikan peraih nobel Muhammad Yunus.

Yunus lantas menyerukan pemilihan umum untuk membikin Bangladesh lebih demokratis.

Sejumlah pengamat menilai demo itu menjadi revolusi tersukses pertama nan digerakkan generasi Z.

Kembali soal tindakan di Indonesia, Pedro mengatakan golongan itu bakal menggelar demo besar. Partai Hijau, lanjut dia, telah menyerukan ke seluruh personil di 30 provinsi untuk menggelar tindakan serupa.

Pedro juga menyebut tindakan kali ini merupakan corak akumulasi kemarahan golongan muda terhadap pemerintah termasuk revisi Rancangan Undang-Undang Pilkada oleh Badan Legislatif (Baleg) DPR nan dianggap bakal menganulir putusan Mahkamah Konstitusi.

Hari ini Front Forward Muda telah menggelar demo di depan DPR. Protes ini muncul usai DPR bermanuver mengabaikan putusan MK.

Selain itu, pada hari ini diketahui di sejumlah kota di Indonesia, termasuk di Jakarta, berjalan 'Demo Darurat' menyikapi langkah DPR mau mengesahkan revisi UU Pilkada dengan tak mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) seutuhnya.

Badan Legislatif (Baleg) DPR menyepakati revisi UU Pilkada dalam rapat pada Selasa. RUU itu disetujui delapan dari sembilan fraksi di DPR. Hanya PDIP nan menolak.

Pembahasan RUU Pilkada dilakukan dalam waktu kurang dari tujuh jam.

Revisi UU Pilkada juga dilakukan sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah syarat pencalonan pilkada melalui putusan nomor 60/PUU-XXII/2024. Namun, DPR tak mengakomodasi keseluruhan putusan itu.

Selain mengenai tindakan hari ini, Pedro mengatakan campuran golongan dan organisasi itu juga mau 'mengadili' Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Yang pertama adalah mengadili Jokowi tapi bukan secara norma lantaran hukum, instrumen kekuasaan telah dia gunakan," ujar Del Pedro.

Dia kemudian berkata,"Yang kedua adalah menggagalkan pelantikan Prabowo. Supaya Prabowo tetap punya waktu untuk bertobat."

Prabowo rencananya bakal dilantik sebagai presiden pada Oktober mendatang menggantikan Jokowi. Dia didampingi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden.

Pedro juga menilai publik kudu tahu bahwa Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus merupakan koalisi nan kuat. Pedro memandang aliansi bisa runtuh hanya dengan kekuatan warga.

Pada kesempatan itu, dia juga menerangkan Front Forward Muda bakal menggelar tindakan besar-besaran dan jika perlu berhari-hari.

"Apa nan kami lakukan bukan hanya mengenai situasi [pembahasan revisi] RUU Pilkada tetapi akumulasi kemarahan anak muda terhadap generasi tua," ujar Pedro.

(isa/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional