Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan WN China, Kerugian Capai Rp59 M

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Bareskrim Polri mengungkap modus penipuan namalain scam jaringan internasional nan dilakukan Warga Negara (WN) China berinisial SZ.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan total terdapat empat tersangka nan telah ditangkap interogator dalam kasus scam dengan modus like and subscribe tersebut.

Keempat tersangka itu merupakan WN China berinisial SZ selaku otak penipuan online dan WNI berinisial NSS nan berkedudukan sebagai penerjemah, serta H dan M nan merupakan operator penipuan online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total 823 korban dimulai dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 ini ungkap kasus ini dengan total kerugian mencapai 59 miliar rupiah nan di Indonesia," kata Himawan dalam konvensi pers, Selasa (16/7).

Himawan menjelaskan pengungkapan kasus penipuan itu berasal dari adanya pemulangan WNI nan diduga menjadi pelaku penipuan online di Dubai, pada 31 Mei 2023.

Himawan menyebut WNI itu justru terindikasi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Menurutnya, nan berkepentingan diberangkatkan ke Dubai untuk dipekerjakan sebagai operator penipuan online menggunakan komputer.

"Sesampainya di letak mereka diperintahkan untuk menyerahkan paspor kepada seseorang nan bekerja sebagai translator ketua WNA ke para operator pekerja," jelasnya.

Ia mengatakan para WNI nan menjadi korban TPPO itu kemudian ditugaskan sebagai operator untuk mencari korban melalui media sosial.

Setelah menemukan calon korban, mereka kemudian bakal menawarkan investasi ataupun pekerjaan paruh waktu melalui skema like dan subscribe terhadap konten-konten di media sosial.

"Dengan hasil nan direkayasa. Sehingga korban mendapat untung alias komisi pada awalnya dan rugi lebih besar pada akhirnya setelah melakukan deposit," katanya.

Berdasarkan temuan itu, Himawan menyebut interogator mendapati sosok SZ nan diduga menjadi dalang alias otak dibalik penipuan jaringan internasional tersebut.

Sosok SZ selaku ketua jaringan scam internasional diduga mempekerjakan total 17 WN Indonesia, 10 WN Thailand, 21 WN China dan 20 WN India.

Himawan menyebut mereka dibawa ke Dubai oleh SZ untuk ditugaskan sebagai operator penipuan dan mencari korban nan sesuai dengan kewarganegaraannya masing-masing.

"Peristiwa online scam jaringan internasional nan dipimpin oleh SZ juga dilakukan di tiga negara lainnya ialah Thailand, India, dan China," katanya.

Sementara untuk tersangka lainnya ialah NSS bekerja sebagai translator sekaligus perantara antara SZ selaku bos dengan para operator. Himawan menyebut NSS telah sukses ditangkap lebih dulu dan sudah divonis balasan 3,5 tahun penjara.

Selanjutnya untuk tersangka H, kata Himawan, berkedudukan sebagai operator jaringan penipuan dan sukses ditangkap di Bandung, Jawa Barat. Terakhir, tersangka M merupakan penyalur para korban TPPO nan dipekerjakan di Dubai.

Lebih lanjut, Himawan mengatakan pihaknya sampai saat ini tetap memburu lima pelaku lainnya nan terlibat dalam jaringan scam tersebut nan diduga melarikan diri dari Dubai.

"Kita melakukan permintaan DPO dan red notice kepada interpol. Red notice terhadap 4 WNI nan berada di Dubai dan 1 nan DPO terhadap WNA. WNA koordinator dari para operator," katanya.

Sebelumnya, SZ nan telah buron sukses ditangkap Bareskrim Polri di wilayah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, saat hendak melarikan diri.

SZ kemudian diserahkan oleh pihak NCB Interpol Abu Dhabi dan sedang menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. SZ disebut adalah tokoh intelektual alias bos dari para tersangka lainnya.

Sebanyak 800 orang penduduk negara Indonesia (WNI) menjadi korban dugaan tindak pidana scam namalain penipuan serta TPPO oleh seorang laki-laki asal China berinisial SZ.

(tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional