Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 160 orang dilaporkan mengalami pusing hingga diare lantaran diduga keracunan usai menyantap nasi kotak pada aktivitas penyerahan SK di Desa Rintisan Budaya di Kelurahan Patalan, Kecamatan Jetis, Bantul, DIY, Selasa (10/9) kemarin.
"Sampai dengan hari ini penduduk kita nan bergejala ada 160. Kemudian nan kudu dirawat di rumah sakit ada sekitar delapan orang," kata Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo, Kamis (12/9).
Menurut Joko, banyak warganya nan mengeluh pusing, sakit perut serta diare setelah mengonsumsi makanan pada aktivitas di Gedung Graha Purba Buana Kompleks Kantor Kelurahan Patalan, Selasa kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin indikasi keracunan, tapi alhamdulillah teman-teman dinas kesehatan, puskesmas, pak lurah mobilitas cepat," katanya.
Pemkab Bantul, lanjut Joko, bakal mengupayakan pengobatan bisa ditanggung dengan BPJS alias Jamkesda.
Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Panembahan Senopati Fauzan sementara itu menyebut ada sekitar lima orang nan dirawat sampai hari ini dirawat di rumah sakitnya.
"Masih di UGD sama bangsal," tutur Fauzan.
Menurut Fauzan, secara umum kondisi para pasien sudah mulai membaik. Sementara itu, penyebab keracunan tetap belum diketahui.
Terpisah, Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan menyangkut peristiwa ini. Hasil pendalaman awal, diketahui pihak vendor menyediakan total 340 nasi kotak saat acara.
"Pihak Puskesmas Jetis II sudah melaksanakan pengumpulan info dan meminta sampel bahan pangan dari vendor katering andaikan tetap ada untuk uji lab," kata Jeffry dalam keterangannya.
64 Siswa SD Diduga Keracunan Makan Siang
Bersamaan dengan kejadian ini, Jeffry turut melaporkan dugaan kasus serupa nan menimpa 64 siswa SD swasta di Ringinharjo, Kapanewon alias Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.
Menurut Jeffry, para siswa ini diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan siang pemberian pihak sekolah.
"Makan siang itu berupa nasi, sayur lodeh, dan nugget ayam," ucap Jeffry, Kamis (12/9).
Jeffry bilang awalnya para siswa ini sedang makan siang bersama, Selasa (10/9) siang kemarin. Lalu, sekitar pukul 13.00-14.00 WIB ketika siswa kelas I-VI melaksanakan proses pembelajaran mengaji, tiba-tiba satu per satu sampai sekitar sepuluh anak mengeluh sakit perut disertai dengan mual, pusing dan muntah.
Atas kejadian tersebut pihak sekolah menghubungi Puskesmas Bantul II serta dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan.
Sampai dengan Rabu (11/9) kemarin, siswa-siswi mengalami indikasi dari keracunan makanan tersebut berjumlah 64 anak, dan lima di antaranya dirawat di rumah sakit meski kondisinya sudah membaik.
"Dugaan sementara awal mula keracunan makanan tersebut berasal dari nugget ayam nan telah berubah rasa, menurut salah seorang pembimbing pengajar, sempat ada siswa nan bercerita bahwa nugget ayam tersebut rasanya sudah tidak seperti biasanya," jelas Jeffry.
Guna memastikan penyebab pasti peristiwa ini, sampel makanan dari sekolah diperiksa dan hasil cek laboratorium oleh dinas kesehatan di BLKK Kota Yogyakarta baru bisa diketahui dua pekan ke depan.
(kum/sfr)
[Gambas:Video CNN]