TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengusulkan mundur dari jabatannya, Bambang Susantono diangkat oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Adapun penugasan Presiden untuk Bambang Susantono nan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Otorita IKN, itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 39/M Tahun 2024 nan ditandatangani pada 11 Juni 2024.
"Pada tanggal 11 Juni 2024, Presiden telah menandatangani Keputusan Presiden Nomor 39/M Tahun 2024, tentang pengangkatan Bp. Bambang Susantono sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan Ibu Kota Nusantara," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dalam pesan tertulis, di Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.
Sebagai Utusan Khusus Presiden, Bambang Susantono mempunyai tugas mendorong masuknya investasi asing di IKN dan membantu penyelenggaraan market sounding pembangunan IKN dalam pertemuan ekonomi bilateral maupun internasional. "Serta melaksanakan tugas lain nan berangkaian dengan kerja sama internasional pembangunan IKN nan diberikan oleh Presiden," tutur Ari.
Sebelumnya, Bambang Susantono menjabat sebagai Kepala OIKN berbareng Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala OIKN. Mereka berdua mundur dari jabatannya dan pengumumannya disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada 3 Juni 2024 lalu.
Lalu seperti apa rekam jejak Bambang Susantono sebelumnya?
Bambang Susantono adalah laki-laki kelahiran Yogyakarta pada 4 November 1963. Setelah menyelesaikan pendidikan wajib 12 tahun, Bambang melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung dan tamat pada 1987. Dia sempat menjadi pegawai negeri di Departemen Pekerjaan Umum sebelum meneruskan S2 dan S3 di Amerika Serikat alias AS.
Iklan
Di AS, Bambang melanjutkan pendidikan tinggi di University of California, California. Kala itu dia mengambil program pasca sarjana bagian perencanaan kota dan wilayah serta teknik transportasi. Setelah mendapat gelar master, Bambang lampau mengambil gelar ahli di universitas nan sama bagian perencanaan prasarana dan selesai pada 2000.
Sebelum diangkat menjadi Kepala Otorita IKN, Bambang bukan orang baru di pemerintahan. Dia sempat mengemban sejumlah kedudukan krusial di era Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Kala itu, dia dipercaya menjadi Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bagian Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007. Setelah itu, dia diangkat menjadi Wakil Menteri Perhubungan pada 2009.
Di luar pemerintahan, Bambang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia), Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS), dan Anggota Dewan South North Foundation bagian perubahan suasana dan lingkungan.
Selain aktif di lembaga, Bambang juga merupakan staf pengajar di Program Pascasarjana Bidang Ilmu Teknik Universitas Indonesia alias UI, dan pernah jadi CEO Centre for Sustainable Infrastructure Development (CSID) UI. Pada 2012, dia pernah menjadi Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Saat ini, sejak 2015, Bambang menjabat Wakil Presiden Knowledge Management and Sustainable Development di Asian Development Bank (ADB).
Adapun Presiden Jokowi melantik Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN pada Kamis, 10 Maret 2022. Setelah dua tahun lebih menjabat, Bambang akhirnya mengundurkan diri.
Pilihan Editor: Otorita IKN Minta Tambah Anggaran Rp 29,8 Triliun, Padahal Sudah Segini Digelontorkan untuk IKN