Rekam Jejak Mafia Mekong Raya di Balik Marak Judi Online

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan judi online dilakukan secara terorganisir oleh para mafia dari Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Laos alias kerap disebut wilayah Mekong Raya.

"Ini merupakan transnational organize crime. Para pelakunya adalah golongan terorganisir nan mengoperasikan pertaruhan online ini dari Mekong Region Countries," ujar Krishna dalam konvensi pers, Jumat (21/6).

Merujuk pada jurnal nan dirilis oleh Global Initiative Against Transnational Organized Crime berjudul 'Organized Crime in The Mekong Briefing Series', negara Mekong Raya ini mempunyai tingkat kejahatan nan terbilang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contohnya Myanmar nan mempunyai skor 7,59 dan menempati ranking ketiga secara keseluruhan di dunia. Aksi pidana nan dilakukan di negara Mekong Raya ini juga beragam, mulai dari kejahatan tanaman dan fauna, narkoba, hingga perdagangan manusia.

Untuk kasus peredaran narkoba misalnya, negara Mekong Raya ini terkenal sebagai pengedar narkoba beragam jenis, mulai dari heroin, kokain, ganja, hingga narkoba sintetis.

Dalam jurnal itu juga menyampaikan perkembangan teknologi, seperti internet dan media sosial turut mengubah pola peredaran narkoba nan mereka lakukan. Bahkan, lewat perkembangan teknologi ini, mereka justru bisa melakukan beragam langkah demi menghindari hukum.

Tak hanya peredaran narkoba, perkembangan teknologi ini juga berakibat pada tindak kejahatan perdagangan manusia nan dilakukan negara Mekong Raya.

Bahkan, sejak pandemi Covid-19 terjadi kejadian lain nan melibatkan perdagangan manusia ke dalam operasi nan disebut penipuan perbudakan siber.

Namun, di sisi lain, pandemi Covid-19 juga menghancurkan industri pariwisata dan akhirnya memaksa sejumlah kasino legal tutup.

Dalam jurnal disebutkan pembatasan akses di tempat umun selama pandemi Covid-19 membawa dua dampak. Pertama, telah terjadi peningkatan penggunaan platform gambling online dan kedua meningkatkan jumlah tempat pertaruhan terlarangan di wilayah tersebut.

Hal tersebut selaras dengan apa nan disampaikan oleh Krishna. Ia menyebut praktik gambling online oleh negara Mekong Raya semakin marak sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Sebab saat itu para pejudi di wilayah Mekong Raya mengalami pembatasan mobilisasi.

"Karena adanya limited of movement, para travelers tidak bisa berjudi, mereka mengembangkan gambling online. Sejak itu gambling online makin berkembang ke seluruh wilayah-wilayah, apalagi sampai ke Amerika," tuturnya.

Dalam menjalankan aksinya, para bandar gambling nan berada di wilayah Mekong Raya bakal merekrut operator dari negara nan bakal dijadikan sasaran pasar.

"Misalnya andaikan mereka mau mengembangkan gambling online ke Indonesia, maka mereka merekrut orang-orang Indonesia. Ratusan orang diberangkatkan, direkrut dari Indonesia diberangkatkan negara tersebut," katanya

"Kemudian mereka melakukan aktivitas operator dengan tentunya diorganisir oleh golongan mafia-mafia nan sudah mengendalikan gambling tersebut," imbuh dia.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional