Rekam Jejak Meutya Hafid: Mantan Jurnalis, Disandera di Irak, Ketua Komisi I DPR, Kini Jadi Menteri Prabowo

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Jurnalis Metro TV, Meutya Hafid, resmi dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merat Putih  periode 2024-2029 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Sementara itu, dalam pemerintahan baru Presiden Prabowo, nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatika diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital. Menanggapi perubahan nomenklatur tersebut, Meutya mengatakan perihal itu dilakukan untuk menjawab perkembangan teknologi dan era nan sekarang telah berbasis digital.

"Artinya, komunikasi memang ke depan juga tentu berbasis digital dan juga kita tahu tadi kemarin PR kita adalah gimana mengamankan data-data kita itu juga mengenai dengan digital dan pemerintahan nan efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga menerapkan digital," kata Meutya di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2024 dikutip dari Antara.

Meutya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, nan sekarang menjabat sebagai Menteri Koperasi. 

Kehadirannya menjadi sejarah baru sebagai wanita pertama nan mengemban kedudukan di posisi menteri itu. Selain itu, Meutya dihadapkan pada tugas nan tidak mudah dalam menakhodai transformasi digital di tanah air

Tentang Meutya

Meutya lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 Mei 1978 dan dikenal luas sebagai mantan wartawan televisi nan berpengalaman. Meutya menjalani pekerjaan sebagai wartawan di Metro TV pada 2001-2008, selepas menamatkan gelar sarjana dari Universitas New South Wales, Australia. Selama tujuh tahun berprofesi sebagai jurnalis, Meutya mendapatkan penghargaan Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia.

Namanya mulai mendapat perhatian publik setelah pada 18 Februari 2005, dia dan ahli kamera Budiyanto, diculik dan disandera oleh sekelompok laki-laki bersenjata ketika sedang bekerja meliput di Irak sabagi wartawan Metro TV. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.

Iklan

Lama berprofesi sebagai jurnalis, dia kemudian menanggalkan statusnya tersebut dan berasosiasi ke Partai Golkar. Meutya sukses menjadi personil DPR periode 2009-2014 dari wilayah pilihan (dapil) Sumatera Utara I. Sejak saat itu, dia mengisi bangku parlemen selama tiga kali berturut-turut, hingga periode kepemimpinan 2019-2024 dengan menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR.

Meutya sempat menduduki beberapa posisi berbeda di Partai Golkar seperti, menjadi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar (2016-2019), Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan Partai Golkar (2016-2021), Wakil Ketua Dewan Pakar Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) (2019-saat ini), dan Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar (2019-sekarang).

Kiprah Meutya makin moncer setelah dia menjabat Ketua Komisi I DPR periode 2019-2024. Lingkup tugasnya di bagian pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen.

Lebih lanjut, Meutya juga ambil peran dalam menyukseskan kampanye Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden 2024. Saat itu, Meutya merupakan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan dipercaya sebagai Wakil Ketua TKN.

Sebelumnya, Meutya dipanggil Prabowo sebagai calon menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober 2024 dan keesokan harinya, nama Meutya Hafid keluar sebagai menteri nan dipilih Prabowo untuk berasosiasi di kabinetnya.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI  |ALFITRIA NEFI P | KHUMAR MAHENDRA

Pilihan Editor: Deretan Janji Meutya Hafid sebagai Menkomdigi: Judi Online hingga Internet Daerah 3 T

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis