Rektor Unair Bebaskan Mahasiswa Kritis Asal Tak Bawa Nama Kampus

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

Surabaya, CNN Indonesia --

Rektor Universitas Airlangga (Unair) M Nasih membebaskan mahasiswanya untuk menyampaikan kritik dan pendapat, asal perihal itu dilakukan atas nama pribadi, tidak membawa nama lembaga kampus, termasuk di media sosial.

Hal itu disampaikan Nasih usai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair melakukan kritik ke pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam corak karangan bunga. Buntutnya BEM FISIP Unair sempat dibekukan.

"Kalau ada ide, kritik alias apapun namanya, jadi jika itu menjadi persoalan pribadi, alias golongan alias mungkin kepentingan politik alias tataran tertentu, jangan gunakan akomodasi dan alias media resmi universitas. Itu menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing," kata Nasih ditemui di Unair Kampus B, Selasa (29/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa, kata dia, memang punya kewenangan untuk menyampaikan pendapatnya. Namun, pihak dekanat juga mempunyai kewenangan memastikan sikap civitasnya tak keluar dari etika akademik.

"Tentu kita saling menghormati, kewenangan dan kewenangan masing-masing. Mahasiswa punya kewenangan untuk menyampaikan pendapatnya. Kita, dekanat sebetulnya tidak ada maksud untuk memanasi alias apapun," ucapnya.

Nasih mengaku telah mendengarkan penjelasan dekan kenapa pengurus BEM sempat dibekukan. Menurutnya kritik nan disampaikan BEM FISIP, kelewatan karwna menggunakan bahasa sensitif. Dan disayangkannya pula, perihal itu dilakukan atas nama lembaga secara resmi.

"Ada pendapat-pendapat nan sifatnya pribadi apalagi itu sifatnya sangat sensitif, maka sebaiknya tidak menggunakan saluran resmi," ucapnya.

Sekali lagi Nasih meminta agar mahasiswa tak mengatasnamakan lembaga kampus dan tidak menggunakan media sosial resmi lembaga, saat menyampaikan pendapat. Sebab menurutnya, jika pendapat nan disampaikan bermasalah, maka kampus alias dalam perihal ini Unair lah nan bakal menerima imbasnya.

"Artinya kawan-kawan mahasiswa bebas mengungkapkan apa aja tetapi enggak perlu melibatkan lembaga sebagai media," tutur dja.

Hal ini, kata Nasih, bukanlah sebuah corak pembungkaman ke mahasiswa. Menurutnya, pendapat alias kritik itu sebaiknya disalurkan atas nama pribadi saja.

"Ini nan menurut saya kudu ditemukan, artinya enggak ada upaya apapun untuk membungkam, mau apa mau apa. Mau ngomong apa saja silakan, tapi gunakanlah saluran-saluean nan semestinya dan cara-cara semestinya," ucapnya.

Nasih juga menegaskan Rektorat tak ikut mengintevensi Dekanat FISIP Unair saat membekukan BEM. Menurutnya kebijakan tersebut menjadi sepenuhnya kewenangan dekanat.

"Kalau soal pembekuan itu urusan murni ada di dekanat, dan kebijakan murni dekanat, kita mendorongnya win win solution di antara kawan-kawan di BEM dan dekanat," tuturnya.

Sebelumya, BEM FISIP Unair sempat dibekukan dekanat kampusnya usai memasang karangan kembang bersuara satire nan mengkritik pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Selasa (22/10).

Karangan kembang itu ditempatkan di Taman Barat FISIP Unair dengan tulisan, 'Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia nan lahir dari rahim haram konstitusi'.

Kemudian, terdapat foto Prabowo dengan keterangan 'Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar)' dan foto Gibran dengan keterangan 'admin Fufufafa'. Lalu, tertulis karangan kembang itu dari 'Mulyono, bajingan penghancur demokrasi'.

Pengurus BEM FISIP kemudian dimintai keterangan Komisi Etik Fakultas, Jumat (25/10) pagi. Sore harinya, Dekanat FISIP Unair secara resmi membekukan kepengurusan BEM FISIP melalui surat No 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 nan ditandatangani oleh Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto.

Sementara itu, Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah Bachtiar mengakui, pembekuan itu sudah dicabut dan dibatalkan oleh pihak dekanat. Atas peristiwa ini, Tuffa pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak nan telah memberikan support moral kepada BEM FISIP Unair. Ke depan, dia berjanji bakal tetap kritis ke pemerintah.

(frd/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional