Rektor Undip Minta Setop Polemik Bully PPDS, Tunggu Hasil Polisi

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Semarang, CNN Indonesia --

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharmono meminta polemik dan perdebatan mengenai kematian mahasiswi PPDS (Program Pendidikan Dokter Sepesialis) Anestesi dan dan Reanimasi, terutama dugaan perundungan (bully) dihentikan sampai ada hasil investigasi resmi dari kepolisian.

"Saya minta jejeran civitas akademika berakhir berpolemik dan berdebat tentang peristiwa kematian mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Undip. Stop sekarang juga. Tidak usah membikin pernyataan-pernyataan dan tidak usah terpancing, kita tunggu sampai ada hasil investigasi resmi dari kepolisian," kata Suharnomo di kantornya, Jumat (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suharmono juga berambisi pihak-pihak di luar Undip juga melakukan perihal sama agar kepolisian bisa melakukan proses investigasi dengan tenang dan cermat.

"Kami minta pengertian, mari kita berikan waktu kepolisian untuk melaksanakan tugasnya. Rasanya pembahasan kematian master Aulia Risma Lestari sudah menjadi masalah hukum, sehingga pihak-pihak di luar interogator sebaiknya menahan diri. Jangan sampai masalah ini menjadi keruh dan menjadi bola liar," kata Suharmono.

Terpisah, pihak Polda Jawa Tengah sudah bergerak setelah ibunda master Aulia Risma, Nuzmatun Malinah, melaporkan resmi dugaan perundungan ke Polda Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Artanto menyebut interogator langsung memintai keterangan dari Nuzmatun dan mendalami keterangan 11 orang nan sebelumnya telah diperiksa interogator Polrestabes Semarang.

"Jadi waktu pelaporan kemarin, ibu almarhum lagi kita periksa kita mintai keterangan langsung. Terus nan di Polrestabes Semarang sebelumnya sudah meriksa 11 orang dan bakal kita dalami. Jadi minta bersabar," ujar Artanto.

Selain itu, Artanto mengatakan apabila ada pihak-pihak nan pernah merasa menjadi korban perundungan di lingkungan PPDS Undip agar datang ke Polda Jawa Tengah.

"Silakan nan dari luar, masyarakat nan mungkin pernah menjadi korban perundungan bisa datang melapor ke kami lantaran bakal menambah bekal kami untuk pendalaman," jelas Artanto.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meyakini investigasi soal dugaan perundungan alias bully nan menjadi aspek kematian mahasiswi kedokteran spesialis, Aulia Risma Lestari bakal sigap diselesaikan kepolisian.

Bahkan, Budi mengaku polisi bisa mengumumkan hasil itu satu alias dua pekan ke depan.

"Tapi harusnya segera sih. Itu sudah bergulir cepat. Sebentar lagi, polisi seminggu dua minggu selesai. Ya tergantung dia [polisi]," ujar Budi di Surabaya, Kamis (5/9).

Aulia nan merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Undip Semarang, Jawa Tengah, itu sebelumnya diduga meninggal bunuh diri akibat dirundung seniornya.

Budi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah. Investigasi Kementerian Kesehatan, lanjut Budi, juga sudah diserahkan ke polisi untuk didalami lebih lanjut.

(dmr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional