Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

TEMPO.CO, Jakarta - PT Republika Media Mandiri alias Republika mengumumkan pemutusan hubungan kerja alias PHK massal atas 60 tenaga kerja bulan ini. Pemimpin Redaksi Republika, Elba Damhuri, menyampaikan PHK itu menyusul langkah serupa nan sebelumnya terjadi di akhir tahun lalu. 

"Gelombang pertama Desember 2023," kata Elba dalam pesan tertulisnya saat dikonfirmasi Tempo, Kamis malam, 9 Mei 2024.

Elba memastikan bahwa perusahaannya tidak bakal melakukan PHK gelombang ketiga menyusul PHK pada gelombang kedua bulan ini. Dia menyebut Republika telah memberhentikan 29 wartawan dan 31 staf pendukung pada Mei ini. 

Salah seorang mantan tenaga kerja nan enggan disebutkan namanya, mengaku terdampak PHK gelombang pertama. Kepada Tempo, dia membenarkan adanya PHK massal dan menyebut tidak lagi tercatat sebagai pekerja di perusahaan media itu sejak awal tahun. "Saya sudah sejak Januari," ujarnya. 

Lebih lanjut, dia juga mengungkap bahwa seorang rekannya di Republik turut menanyakan soal duit pesangon beberapa waktu belakangan. 

Kelanjutan Republika

Iklan

Pemimpin Redaksi Republika, Elba Damhuri, enggan menjabarkan secara perincian faktor-faktor pemicu PHK itu selain efisiensi perusahaan. Dia juga menyatakan bahwa sebagian tenaga kerja memilih PHK secara sukarela. 

Wartawan senior itu juga menegaskan bahwa segala kompensasi bakal dibayarkan sesuai dengan UU Ciptaker. "Semua pembayaran kompensansi bakal dibayarkan minggu depan," ujarnya. 

Elba juga memastikan bahwa perusahaannya tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa Republika bakal tetap mengembangkan produk jurnalistik baru. "Produk jurnalistik malah kami tambah. Platform-platform kami perkuat, dan new media menjadi konsentrasi kami," tuturnya. 

Pilihan Editor: Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M