TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP) berbareng Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang mengembangkan hutan mangrove di pesisir Denpasar, Bali. Langkah ini merupakan respons atas terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF).
Program ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas air tawar dan mencegah pengikisan terutama bagi masyarakat pesisir. Selain itu, pengembangan rimba mangrove bermaksud agar meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan menjadi ladang pendapatan baru masyarakat di bagian ekowisata.
"Mangrove kami bagus dan lebat. Komoditi tangkapan nelayan nan utama ialah kepiting bakau," kata Ketua KUB Segara Guna Batu Lumbang, I Wayan Kona Antara dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Mei 2024.
Selain menjaga ekosistem pesisir, Kona menyampaikan, rimba mangrove berfaedah untuk masyarakat dari sisi ekonomi. "Perhari pendapatan personil kami dari menangkap kepiting bisa mencapai Rp300 ribu rupiah," ujarnya.
Lebih lanjut, Kona menjelang bahwa para nelayan juga memanfaatkan rimbunnya tanaman mangrove sebagai ladang pendapatan baru di bagian ekowisata. Usaha ini, jelas Kona, terbukti bisa menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat.
Berkenaan dengan itu, Guru Besar Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Sudharto P. Hadi, memandang aktivitas nan dilakukan oleh PLN IP dan masyarakat di lingkungan pembangkit di Bali itu merupakan suatu penemuan nan memberikan faedah nan cukup beragam.
Iklan
Sudharto menjelaskan, mangrove mempunyai kegunaan beragam bagi lingkungan, mulai dari penangkal gelombang, pencegah abrasi, hingga menahan naiknya permukaan air laut. "Dari sisi ekonomi meningkatkan penghasilan, menciptakan mata pencaharian baru," tuturnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa penanaman mangrove termasuk dalam program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat nan kontinyu dijalankan oleh PLN.
Langkah ini, kata dia, merupakan salah satu inisiatif dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) nan selaras dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkepanjangan alias Sustainable Development Goals (SGDs).
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan bahwa PLN terus mendorong unit-unitnya untuk melaksanakan program lingkungan dan sosial. "PLN IP berkomitmen memberdayakan masyarakat, dengan memberikan pendampingan secara berkelanjutan," ucapnya.
Pilihan Editor: Pemerintah Siapkan Dana US$ 455 Juta untuk Subsidi Motor Listrik