Jakarta, CNN Indonesia --
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) buka bunyi usai hasil survei elektabilitasnya cenderung mengalami tren turun dalam beberapa waktu terakhir.
RK menyebut elektabilitas sejatinya bukan penentu kemenangan dalam Pilkada. Ia juga menekankan elektabilitas sangat naik turun sehingga wajar mengalami kondisi naik dan turun.
"Bagi saya survei bukan penentu takdir, lebih pembaca situasi hari ini," kata RK dalam Political Show Podcast CNNIndonesia, Jumat (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RK justru mengharapkan hasil elektabilitas itu semestinya tidak hanya mencantumkan poin akhir persentase. Menurutnya justru hasil elektabilitas semestinya dirincikan dalam corak kemenangan per wilayah.
Misalnya, paslon nan satu unggul di Jakarta bagian Selatan, dan paslon nan lain lebih unggul di Jakarta Utara. Karena itu hasil survei menurutnya bisa jadi bahan evaluasi.
"Benerin nan di wilayah kurang, pertebal di wilayah nan kurang, saya kira begitu," kata dia.
RK pun menilai kontestasi Pilkada Jakarta menjelang pemilihan semakin memanas. Bahkan menurutnya Pilkada Jakarta lebih panas daripada saat dia maju di Jawa Barat.
RK menyebut banyak pihak nan mulai menyerang paslon dengan membuka rekam jejak masa lalu. Namun menurutnya, apa nan dituduhkan di media sosial tidak semua benar, apalagi beberapa menjadi fitnah.
"Ya saya kira makin panas ya, suka tidak suka makin menghangat rumor sana-sini," ujar RK.
Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono kian bersaing ketat menjelang hari pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 pada 27 November.
Elektabilitas keduanya tak terpaut jauh berasas sejumlah hasil survei baru-baru ini. Rivalitas jelang pemungutan bunyi pun memanas.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan elektabilitas RK-Suswono 37,4 persen. Hanya unggul 0,3 persen dari Pramono Anung-Rano Karno nan mendapat 37,1 persen.
Lalu, survei Parameter Politik Indonesia (PPI) mencatat elektabilitas RK-Suswono 47,8 persen. Unggul 9,8 persen dari Pramono-Rano nan memperoleh 38 persen.
Sementara itu, survei Litbang Kompas nan digelar pada 20-25 Oktober 2024 mencatat kelebihan Pramono-Rano dengan elektabilitas 38,3 persen. RK-Suswono menyusul dengan elektabilitas 34,6 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana kian tertinggal dengan elektabilitas hanya 3,3 persen.
(khr/isn)
[Gambas:Video CNN]