RSUP Ngoerah Tegaskan Rp1,9 M untuk Biaya Perawatan Jenazah Terlantar

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Denpasar, CNN Indonesia --

Plt Direktur Pelayanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Kota Denpasar, Bali, Dr I.Gusti Ngurah Ketut Sukadarma menerangkan, soal biaya Rp 1,9 miliar kepada sejumlah para jenazah nan terlantar di RSUP Prof Ngoerah.

Biaya Rp 1,9 miliar itu adalah biaya pembebasan nan dilakukan oleh RSUP Prof Ngoerah kepada sejumlah jenazah terlantar, mulai dari perawatan dan penyimpanan jenazah di RSUP Prof Ngoerah, untuk 11 jenazah sudah dikremasi pada Rabu (19/6) kemarin dan 6 jenazah sudah dikubur semenjak tahun 2022, dan total sebanyak 17 jenazah terlantar nan telah dibebaskan biaya oleh RSUP Prof Ngoerah tahun 2024.

"Jadi biaya Rp 1,9 miliar itu sebenarnya adalah biaya akumulasi pada saat pasien alias jenazah-jenazah terlantar ini dirawat di Rumah Sakit Prof Ngoerah. Dan biaya penitipan jenazah tidak hanya ke 11 nan dikremasi hari ini. Tetapi juga ada 6 jenazah nan sudah diambil oleh Yayasan Muslim nan itu juga kita bebaskan pembiayaannya, sehingga total semuanya di nomor Rp 1,9 miliar," kata Sukadarma, Kamis (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, untuk biaya kremasi kepada 11 jenazah dibantu oleh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam perihal ini Dinas Sosial (Dinsos) Bali, dengan per peti jenazah dibantu sekitar Rp 7 juta.

"Biaya kremasi sendiri itu oleh pemda dalam perihal ini Dinas Sosial membantu kita per Peti jenazah itu Rp 8 juta kurang lebih dengan pangkas pajak kurang lebih Rp 7 juta," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 11 jenazah terlantar nan berada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Kota Denpasar, Bali, dilakukan kremasi di Perabuan Darma Kerti Pura Dalem, Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, dan dilakukan selama dua hari ialah pada Rabu (19/6) hingga Kamis (20/6) esok.

Plt Direktur Pelayanan Operasional RSUP Prof Ngoerah, Dr I.Gusti Ngurah Ketut Sukadarma mengatakan, RSUP Prof Ngoerah bekerjasama dengan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali menyelenggarakan kremasi jenazah terlantar.

"Jadi ada beberapa jenazah. Artinya dari sisi administrasi yang dari 2022 tetap tertunda sampai tahun ini itu ada sekitar 11 jenazah, kita bakal lakukan kremasi," kata Sukadarma, di RSUP Prof Ngoerah, Rabu (19/6).

"Sebenarnya ada beberapa jenazah nan sudah diambil oleh beberapa yayasan dari Agama Islam, mereka juga berperan-serta untuk ikut serta merawat dan mengubur jenazah. Nah, untuk nan tetap terlantar ini kita dan dari Dinas Sosial hari ini kita bakal mengadakan kremasi, hari ini dan besok," imbuhnya.

(kdf/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional