Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak, Ini Bedanya dengan Mega dan SBY

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Gara-gara Presiden Jokowi membangun rumah pensiunnya di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, tanah di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, langsung melonjak.

Sebenarnya, wilayah di sekitar Jalan Adi Sucipto itu sudah termasuk area mahal. Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono mengatakan sebelumnya nilai pasaran tanah di wilayah tersebut  Rp10 juta-Rp12 juta/meter persegi.

"Kalau sekarang ada nan Rp15 juta/meter, ada nan Rp17 juta/meter," katanya seperti dikutip Antara, Kamis, 27 Juni 2024

Kediaman Joko Widodo kelak setelah pensiun sebagai Presiden saat ini sudah mulai dibangun. Di areal seluas 1,2 hektare itu sudah ditutup dengan papan seng. Para tukang gedung juga hilir mudik mengerjakan pembangunan tersebut.

Slamet Wiyono mengatakan pemberian pagar sudah dilakukan sejak awal minggu ini. Selanjutnya, dilakukan pemangkasan pohon nan mengganggu aktivitas material masuk.

"Ada beberapa pohon nan barangkali mengganggu aktivitas untuk material masuk ke area itu," katanya.

Menurut dia, pembangunan rumah pensiun Jokowi memberikan akibat positif bagi Desa Blulukan, lantaran diprediksi makin banyak penanammodal nan masuk.

Bahkan, ada beberapa pihak nan sudah mulai menanyakan nilai tanah dan lahan mana saja nan bakal dijual.

"Ya baru ada beberapa tanya-tanya, menanyakan harga," katanya.

Rumah pensiun nan diberikan oleh negara kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan segera dibangun. Rumah itu berlokasi di sebuah lahan seluas 12 ribu meter persegi di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Rumah pensiun Jokowi menempati lahan di area strategis di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Di samping kanan lahan itu terdapat Rumah Makan Taman Sari nan menjadi jujukan bus pariwisata. Sedangkan di sebelah kiri terdapat restoran Grandis Barn. 

Presiden Joko Widodo bakal mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024. Ia bakal digantikan oleh calon presiden terpilih Prabowo Subianto. Adapun wakil presiden terpilih adalah Gibran Rakabuming Raka nan merupakan putra sulungnya.

Rumah Pensiun Presiden Megawati dan SBY

Iklan

Presiden dan Wakil Presiden nan pensiun mendapat jatah rumah dari negara berdasar Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pengadaan dan Standar Rumah bagi Mantan Presiden Dan/Atau Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Hadiah rumah ini hanya sekali diberikan meski Presiden alias Wapres menjabat dua periode. Aturan ini juga bertindak jika setelah menjabat Wapres, nan berkepentingan kemudian terpilih menjadi Presiden di periode berikutnya.

Untuk harga, bakal ditentukan dengan keputusan Mensesneg. Presiden SBY, nan lengser dari kedudukan pada 2014, memilih rumah pensiun di Kuningan, Jakarta Selatan, senilai Rp300 miliar pada 2018.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/Pmk.06/2022 tentang Penyediaan, Standar Kelayakan, dan Perhitungan Nilai Rumah Kediaman Bagi Mantan Presiden Dan/Atau Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, antara lain menyebut bahwa Penyediaan rumah kediaman bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden dilakukan melalui mekanisme:

a. pembelian tanah dan bangunan;

b. pembelian tanah dan pembangunan rumah; alias

c. pembangunan alias peremajaan rumah di lahan milik pribadi, untuk rumah kediaman

Adapun luas gedung untuk di Jakarta seluas 1.500 meter persegi dan setara dengan itu jika dibangun di luar Jakarta.

Berbeda dengan Jokowi, dua mantan presiden sebelumnya memilih rumah pensiun di Jakarta. Megawati memilh rumah di Jalan Teuku Umar No. 27 dan 27A, Menteng, Jakarta Pusat. Ini merupakan rumah dinas Megawati saat tetap menjabat sebagai presiden.

Sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY memilih rumah pensiun di area Mega Kuningan, Jakarta Selatan, seluas sekitar 4.000 meter persegi. 

ANTARA

Pilihan Editor Mengenal Smelter PT Freeport, Terbesar di Dunia

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis