Santri di Sukoharjo Tewas Diduga Korban Penganiayaan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Solo, CNN Indonesia --

Seorang santri di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyy Az-Zayadiyy, Sukoharjo, Jawa Tengah, Abdul Karim Putra Wibowo (13) meninggal dunia diduga akibat mengalami kekerasan dari kakak tingkatnya.

Orang tua Abdul Karim, Tri Wibowo mengaku tidak tahu pasti penyebab anaknya meregang nyawa. Namun menurut info nan dia terima, anaknya dianiaya lantaran perkara sepele.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hari itu kakak tingkat anak saya minta rokok, padahal anak saya tidak merokok. Karena argumen itu, anak saya dipukuli," kata Tri saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/9).

Kabar duka tersebut diterima keluarganya sekitar pukul 13.00 WIB, Senin (16/9) kemarin. Saat itu, pihak pesantren tidak langsung menyampaikan kondisi anaknya nan sudah tidak bernyawa.

Setelah mendapat berita tersebut, dia berbareng istrinya, Yuli Sri Utami segera berangkat ke pondok pesantren nan berada di Desa Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Sudah disiapkan mobil untuk mengantar saya ke Klinik Ngudi Sehat," kata Tri.

"Tapi di tengah jalan, saya sebagai orang tua tidak mau teka-teki. Saya paksa, akhirnya diberi tahu anak saya sudah meninggal," lanjutnya.

Abdul Karim baru 1,5 tahun menuntut pengetahuan di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyy Az-Zayadiyy. Selama nyantri, anaknya tidak pernah cerita mengalami perundungan apalagi kekerasan di pondok pesantren.

"Setiap saya tanya, anak saya tidak pernah cerita ada ancaman alias kekerasan. Saya tidak tahu apakah anak saya mendapat tekanan," kata dia.

Tri berbareng istri terakhir kali berjumpa dengan putra sulungnya itu sekitar satu minggu nan lalu. Tri apalagi sempat membujuk Abdul Karim pulang mengisi hari libur.

"Minggu kedua itu saya jatah sambangan, anak saya baik-baik saja. Saya ajak ke rumah, saya ajak jalan-jalan, saya ajak makan," kata dia.

Pihak family sudah meminta agar jenazah Abdul Karim diautopsi. Tri mengatakan keluarganya berambisi kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya itu.

"Bukan saya dendam alias apa, tidak. Tapi saya pengen anak saya nan terakhir. Jangan ada lagi di pondok pesantren terjadi kekerasan terhadap anak di pondok pesantren," kata dia.

(syd/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional