CNN Indonesia
Senin, 25 Nov 2024 12:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Santri Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas gantung diri.
Korban berinisial RF (14) diduga mengalami pelecehan seksual sebelum bunuh diri.
Dugaan tersebut berasas hasil pemeriksaan autopsi terhadap jenazah nan dilakukan tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan. (Dugaan pelecehan seksual) Itu kami tetap melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur kami," kata Dokter Forensik Biddokes Polda Sulsel, Denny Mathius, Senin (25/11).
Setelah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah, kata Denny pihaknya langsung menyerahkan hasil autopsi korban ke interogator Polres Bantaeng untuk segera dilakukan penyelidikan.
"Beberapa temuan-temuan, kami sudah sampaikan ke penyidik. Dari temuan awal, interogator kelak bakal sinkronkan dengan apa nan kami temukan pada autopsi itu," jelasnya.
Korban sementara ini duduk di bangku kelas 9, RF ditemukan tewas gantung diri di dalam bilik asramanya, pada Sabtu (23/11) kemarin. Namun, pihak pondok pesantren sampai saat ini tidak pernah menemui pihak family untuk menerangkan kasus tersebut.
"Tidak ada, pembinanya sembunyi semua. Penyampaiannya bilang gantung diri," kata om korban, Amiruddin.
Curiga dengan kematian korban, kata Amiruddin pihak family kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
"Kita sempat datang semua dari pihak korban mengenai dengan masalah kejadiannya tapi tidak ada nan kita temui di situ. Makanya kita bawa ke sini (forensik)," ungkapnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki belum memberikan keterangan resminya, lantaran tetap mengikuti suatu kegiatan.
"Lagi vicon Kapolri, setelah selesai vicon yaa," kata Marzuki kepada CNNIndonesia.com.
(mir/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.