ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2024 18:43 WIB
Solo, CNN Indonesia --
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Quraniyy Az-Zayadiyy, KH Abdul Karim alias biasa dipanggil Gus Karim menyerahkan kasus dugaan perundungan berujung kematian santrinya ke Polres Kabupaten Sukoharjo.
Perundungan tersebut diduga dialami salah satu santrinya nan baru berumur 13 tahun, Abdul Karim Putra Wibowo, di Ponpes Al-Quraniyy Az-Zayadiyy, Desa Sanggrahan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (16/9) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah diserahkan ke Polres," jawab Gus Karim saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/9).
Gus Karim berbareng sejumlah pengajar dan staf pondok tampak melayat di rumah duka. Gus Karim nan mengaku sebagai pembimbing ngaji Presiden Joko Widodo itu turut menyampaikan pidato bela sungkawa di hadapan keluarga.
"Saya atas nama segenap pengurus Yayasan Az-Zayadiyy, segenap pengurus Pondok Pesantren Az-Zayadiyy, segenap majelis pembimbing SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy mengucapkan belasungkawa nan sebesar-besarnya atas meninggalnya santri kami, anak kami, siswa kami, kawan belajar kami Abdul Karim Putra Wibowo," kata Gus Karim.
Orang tua Abdul Karim, Tri Wibowo mengaku tidak tahu pasti penyebab anaknya meregang nyawa. Namun, menurut info nan dia terima, anaknya dianiaya lantaran perkara sepele.
"Jadi hari itu kakak tingkat anak saya minta rokok, padahal anak saya tidak merokok. Karena argumen itu, anak saya dipukuli," kata Tri saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa.
(syd/wis)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.