Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Rp20 Miliar, Zulhas: Banyak Pelaku Pulang ke Negara Asal

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Pengawasan Barang Tertentu nan Diberlakukan Tata Niaga Impor memusnahkan temuan peralatan impor ilegal senilai Rp20.225.000.000. Temuan itu terdiri dari mesin gerinda, mesin bor, ponsel dan tablet, presto elektrik, mesin cuci mobil, kotak kontak, kabel katel listrik, ban, peralatan tekstil, plastik, produk kehutanan, minuman beralkohol golongan A, B, dan C.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan barang-barang itu merupakan barang-barang impor nan masik Indonesia tanpa izin. Barang-barang itu antara lain tak mengantongi Laporan Surveyor (LS), Nomor Pendaftaran Barang (NPB), Standar Nasional Indonesia (SNI). Di antara barang-barang itu, peralatan dengan nilai terbesar adalah mesin cuci mobil senilai nyaris Rp15 miliar. 

Zulhas menyatakan dengan penindakan satgas impor ilegal, banyak WNA pemilik toko-toko di mal-mal besar nan mengedarkan barang-barang sekarang telah kembali ke negara asalnya. Dengan begitu, dia mengatakan tindakan satgas telah meredakan peredaran barang-barang impor ilegal.

“Kita berambisi dengan tindakan ini ekonomi industri dalam negeri bisa bergerak bergairah kembali,” kata dalam konvensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024.

Pemusnahan peralatan impor terlarangan ini merupakan temuan satgas untuk ketiga kalinya. Satgas pertama kali mengekspose peralatan impor terlarangan di Cengkareng, Jakarta Utara. Ekspose kedua dilakukan di Tempat Penimbunan Pabean Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Iklan

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menuturkan, penyitaan peralatan impor terlarangan bakal terus dilakukan untuk mendukung sasaran presiden terpilih Prabowo Subianto, ialah pertumbuhan ekonomi 7–8 persen dan peningkatan rasio pajak (tax ratio).

Untuk mencapai sasaran itu, dia mengatakan negara kudu membenahi ekonomi bawah tanah (underground). Menurut Zulhas, persentase barang-barang terlarangan nan dia sebut ekonomi bawah tanah itu mencapai 35–40 persen.

“Kalau ini bisa kita atasi, bisa kita tertibkan, maka peneapatan negara bakal meningkat, tax ratio kita bakal meningkat,” kata Zulhas.

Pilihan Editor: Terkini Bisnis: 99 Persen Netizen Setuju Impor Ilegal Dimusnahkan, Anggaran Besar Upacara 17 Agustus di IKN

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis