Ambon, CNN Indonesia --
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Salim Saleh tengah menjalani pemeriksaan intensif di ruangan Unit PPA Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengenai kasus dugaan pelecehan seksual terhadap siswi magang berinisial AN (16).
Berdasarkan pantauan, Sekretaris Dinas Pariwisata itu tiba di gedung PPA di Mapolresta ambon sekitar pukul 09.00 WIB, dan langsung menuju ruang interogator untuk diperiksa mengenai dugaan pelecehan tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum Polresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKP La Beli mengatakan selain pemeriksaan, pihaknya juga sudah menggelar perkara mengenai peralatan bukti. Dia mengatakan pihaknya bakal mengumumkan hasil pemeriksaan interogator setelah seluruh proses pemeriksaan dinyatakan rampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti selesai semua dulu baru di infokan, kelak kami sampaikan dalam konvensi pers," ujar La Beli, Kamis (12/9).
Hingga pukul 19.04 WIT alias sekitar 10 jam berlalu, Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku Salmin Saleh tetap diperiksa interogator PPA.
"Sementara tetap menjalani pemeriksaan," kata La Beli.
Petugas PPA juga memeriksa korban nan didampingi ibunya, Maimun, datang ke instansi polisi. Tak hanya itu, family korban hingga aktivis wanita nampak terus berdatangan dan menempati bangku ruang tunggu PPA.
Mereka datang untuk memberi support kepada korban. Mereka berambisi pelaku segera ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami minta pelaku dihukum, jika dihukum bisa mengobati rasa duga family dan membersihkan nama baik sang anak di mata teman-temannya," ujar ibu korban mndampingi anaknya di Gedung Unit PPA Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kamis .
Perempuan nan bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) itu berambisi pemeriksaan terhadap pelaku segera rampung sehingga family bisa mendapatkan keadilan.
"Saya datang ke PPA untuk memberi support kepada sang anak, lantaran hari ini sang anak diperiksa sebagai korban, kami family berambisi pelaku penjara," ucapnya.
Peristiwa dugaan pelecehan itu terjadi pekan lampau alias Jumat (6/9) pagi. Kala itu korban nan merupakan siswa asal sekolah menengah kejuruan di Kota Ambon itu sedang magang di Dinas Pariwisata Provinsi Maluku.
Saat itu kondisi instansi sedang sunyi lantaran seluruh pegawai tengah mengikuti ibadah Hari Ulang Tahun Gereja Protestan Maluku.
Ketika korban sedang membersihkan ruangan dan meja kerjanya, tak berselang lama masuk Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku.
Pada momen tersebut, terduga pelaku kemudian memegang bagian tubuh korban alias payudara. Korban pun ketakutan.
Usai peristiwa dugaan pelecehan itu, korban sempat dipanggil ke dalam ruangan dan diberikan duit makan senilai Rp50 ribu.
Tak hanya itu, korban juga diiming-imingi kesempatan kerja sebagai tenaga honorer di Dinas Pariwisata Maluku dengan penghasilan Rp2,8 juta per bulan.
Usai dilecehkan, korban memutuskan pulang. Ia sempat menceritakan perbuatan Sekretaris Dinas Pariwisata kepada ibunya. Setelah itu, Maimun segera mendatangi SPKT untuk membikin laporan polisi. Korban, kata dia sempat trauma dan hanya berkurung berhati-hari di bilik dan menangis.
(sai/kid)
[Gambas:Video CNN]