Sekjen PKB Ogah Dipanggil PBNU: Untuk Apa? Kayak Dagelan Saja

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 05 Agu 2024 18:19 WIB

Sekretaris Jendral PKB Hasanuddin Wahid mempertanyakan argumen PBNU mengundangnya lantaran tak ada urusan partai dengan Ketum PBNU Gus Yahya. Sekretaris Jendral PKB Hasanuddin Wahid mempertanyakan argumen PBNU mengundangnya lantaran tak ada urusan partai dengan Ketum PBNU Gus Yahya. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jendral PKB Hasanuddin Wahid mempertanyakan argumen PBNU mengundang dirinya karena PKB tak ada urusannya dengan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf lantaran sebagai dua entitas berbeda.

"Tiba-tiba bikin tim mengundang saya. Kayak lawakan aja. Untuk apa? Mana mungkin saya memenuhi undangan mereka? Secara organisasi kita enggak ada urusan sama Gus Yahya dan Saiful. Kita entitas berbeda," kata Hasanuddin kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/8).

Hasanuddin menegaskan tak bakal mungkin datang untuk memenuhi panggilan PBNU. Ia lantas heran dengan sikap PBNU sebelum pemilu 2024 lampau sempat menyatakan PKB bukan representasi NU. Kemudian, dia menilai PKB justru digembosi ketika pemilu 2024 sedang berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai Gus Yahya dan Gus Ipul terang-terangan menggembosi dan merusak PKB hingga mengadu domba penduduk NU dengan PKB.

"Begitu pasca pemilu PKB suaranya naik drastis, kursinya naik signifikan lebih dari 2.150-an bangku semua tingkatan, eh dikatain kita melenceng apalagi rusak," kata dia.

Di sisi lain, Hasanuddin menilai PKB berprestasi dan organisasi nan sehat. Ia menyinggung 3 ribu lebih calon kepala wilayah memperebutkan rekomendasi untuk maju pilkada dari PKB. Ia juga heran jika PKB dianggap rusak, namun belakangan diajak untuk masuk ke koalisi presiden terpilih.

"Itu artinya kita seksi dan menarik, kalah ada nan menuduh kita rusak, justru kebenaran ini menjelaskan siapa sesungguhnya nan rusak," kata dia.

Selain itu, Hasanuddin juga mengaku tidak bisa mendatangi undangan dari seseorang nan menyatakan dirinya 'di atas negara, tapi tidak boleh di bawah negara'. Ia menilai seolah-olah pernyataan itu mengabaikan konstitusi Indonesia bahwa ada institusi/orang nan lebih tinggi dari negara.

"Mbah Hasyim saja enggak pernah bilang NU di atas negara. Coba publik nilai, apa boleh di Indonesia ini ada lembaga di atas negara?" kata laki-laki asal Malang, Jatim ini.

PKB dan PBNU sekarang mengalami hubungan nan memanas usai digulirkannya Pansus Haji DPR RI. PBNU kemudian membentuk tim untuk mengkaji hubungan NU dan PKB.

PBNU sempat memanggil eks Sekjen PKB Lukman Edy pekan lalu. Kini, PBNU mengirimkan undangan kepada Hasanuddin Wahid untuk memberikan keterangan mengenai hubungan NU dan PKB pada Senin (5/8) siang hari ini.

Dari undangan nan beredar, Hasanuddin diminta untuk datang ke Ruang Rapat Lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat pukul 12.30 WIB. Surat undangan untuk Hasanuddin Wahid ini ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid.

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional