Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) ditunda hingga penyelenggaraan pemilihan kepala wilayah (Pilkada) 2024 rampung. Penundaan itu, menurut dia, dilakukan agar seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tidak menjadi komoditas politik. 

Saran itu disampaikan Najih dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Bidang Kepegawaian berbareng Pimpinan Komisi II DPR RI, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan perwakilan Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan pada Kamis, 2 Mei 2024.. 

“Pak Junimart Girsang, jika boleh, saya mengusulkan seleksi CASN ditunda sampai berakhirnya Pilkada, agar tidak dijadikan komoditas politik,” kata Najih. 

Dia berambisi agar rekomendasinya itu bisa didiskusikan oleh lembaga-lembaga terkait. Seleksi CASN, lanjut dia, lebih baik ditunda daripada dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik. 

“Misalnya, menjanjikan kelak nan mendukung saya (calon kepala daerah), bakal dijadikan CASN, menjadi ASN. Itu kan sangat mungkin ya dilakukan dalam kampanye,” ucap Najih. 

Sebelumnya, Menpan RB Abdullah Azwar Anas menyampaikan agar pendaftaran CASN dapat dimulai segera setelah proses pengesahan berasas hasil pengisian rincian susunan dari masing-masing kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah wilayah (Pemda) selesai.

“Kementerian PANRB dan BKN sudah melakukan percepatan proses verifikasi dan pengesahan susunan ASN dari pengisian nan dilakukan K/L dan Pemda. Kami berambisi K/L dan Pemda nan belum merampungkan pengisian di sistem BKN agar segera menyelesaikan, agar pendaftaran CASN 2024 segera dibuka, lantaran sudah dinantikan publik,” ujar Anas dalam rapat tematik mengenai rekrutmen CASN di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. 

Anas menyebut, ada sebagian K/L dan Pemda nan belum menuntaskan pengisian rincian susunan CPNS dan PPPK nan telah ditetapkan oleh Kemenpan RB. “BKN sudah berkoordinasi. Kami optimis bisa selesai dalam waktu dekat, dan pendaftaran CASN bisa segera dibuka,” katanya.

Anas pun sebelumnya pernah menyampaikan bahwa pendaftaran CASN direncanakan dibuka pada Mei 2024. “Pelaksanaan seleksi tahap awal ditargetkan pada Mei, dan jika susunan belum terpenuhi, maka dapat dibuka rekrutmen berikutnya hingga akhir 2024,” kata Anas di Jakarta, Jumat, 12 Januari 2024, seperti dikutip dari Antara.

Pemenuhan 1,28 Juta dari Total 2,3 Juta Formasi

Iklan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi secara resmi mengumumkan penyelenggaraan rekrutmen CASN pada Jumat, 5 Januari 2024. Sebanyak total kebutuhan 2,3 juta susunan ASN nan merupakan campuran CPNS, PPPK, dan calon siswa sekolah kedinasan. Namun, Kemenpan RB menetapkan pemenuhan 1,28 juta susunan untuk seleksi tahap awal. 

Formasi sebanyak 1,28 juta ASN tersebut terdiri atas 427.850 dari 75 kementerian dan lembaga, serta 862.174 dari Pemda. ASN nan dimaksud adalah CPNS dan PPPK. Khusus PPPK diperuntukkan bagi tenaga non-ASN dan tenaga honorer kategori II (THK-II) nan telah tercatat di pedoman info BKN. 

Pemerintah juga menyiapkan ASN talenta digital dari kalangan lulusan baru (fresh graduate) nan bakal menjadi pemercepat keahlian birokrasi dan pelayanan publik. Arah kebijakan pengadaan ASN talenta digital itu dirancang dapat berefek dalam mengakselerasi ekonomi, mulai dari digitalisasi sektor pertanian, pariwisata, perindustrian, perdagangan, hingga produksi upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

“Jadi seluruh CASN ini merupakan talenta digital nan kudu mempunyai pengetahuan dasar mengenai digitalisasi. Harapannya CASN nan direkrut kelak dapat melanjutkan kepemimpinan digital,” ucap Anas di Kantor Kemenpan RB, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. 

Anas menuturkan, digital bukan hanya berasosiasi dengan teknologi, tetapi juga kepemimpinan digital. Talenta digital nan diharapkan terbagi menjadi dua, ialah sebagai pengguna dan sebagai pengelola. Untuk menghadirkan kepemimpinan digital, terdapat tiga perihal nan kudu diperhatikan, meliputi struktur digital, kompetensi digital, dan budaya digital. 

Talenta-talenta digital nan diseleksi melalui penerimaan CASN, lanjut dia, nantinya juga bakal ditempatkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nan menerapkan sistem kerja terpadu dengan elastisitas waktu dan lokasi, serta mendorong pola kolaboratif dan cerdas. 

“Karenanya, perlu talenta-talenta digital nan bisa mendorong percepatan roda pemerintahan di IKN,” ujar Anas. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis