Semburan Air di Sumur Bor Gegerkan Warga Sampang, Simak Faktanya

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah sumur bor mengeluarkan semburan air setinggi 20 meter di wilayah Sampang, Madura. Meski ada kekhawtiran soal kandungan gas, penduduk tetap heboh buat menyaksikannya.

Kapolsek Omben AKP Budi Nugroho mengatakan kejadian itu terjadi di sumur bor milik penduduk di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang.

"Anggota kami sudah di sana mengecek langsung kejadiannya. Itu letak Dusun Batu Naong Desa Pandan, pemisah Desa Pandan dengan Desa Karang Gayam," ujar Budi, seperti diberitakan detikcom pada Jumat (2/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semburan air bermulai ketika penduduk melakukan pengeboran sedalam 90 meter hingga sumber air ditemukan. Namun, beberapa saat setelah itu, terdengar bunyi keras dari sumber tersebut dan keluar air setinggi sekitar 20 meter.

Fenomena nan terjadi sejak Jumat itu tetap memperkuat hingga akhir pekan ini. Sederet perubahan juga terjadi, seperti air semburan nan semakin meluas dan mengeluarkan kerikil.

Di sisi lain, pemerintah setempat dan penduduk pun turut merespons kejadian itu. Pemilik sumur bor terpaksa mengungsi setelah semburan terjadi.

Polisi juga memasang garis polisi di sekitar area sumur bor untuk langkah antisipasi, sementara Dnas ESDM mengambil sampel air semburan di letak tersebut.

Berikut perkembangan terkini semburan air di Sampang, Madura:

1. Garis polisi terpasang

Polisi memasang garis polisi di letak semburan air nan diduga bercampur gas. Pemasangan garis polisi ini dilakukan agar penduduk tidak mendekat ke letak semburan.

"Di letak kami pasang perimeter berupa garis polisi. Kami izin kepada pemilik rumah pak Rokib, tadi beliau sudah terima. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal nan tak diinginkan di lokasi," ujar Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono, Jumat (2/8).

2. Pemilik sumur bor mengungsi

Semburan itu turut memaksa pemilik sumur bor, Rokib, mengungsi ke rumah orang tuanya nan berjarak 200 meter dari letak sumur bor. Ia juga kudu mengeluarkan sejumlah peralatan perabotan dan dagangan di tokonya.

Sementara itu, Rokib mengaku mengebor sumur lantaran inisiatif pribadi agar kampungnya tidak kesulitan air. Pengeboran juga dilakukan dengan duit pribadi dan family selama 38 hari.

3. ESDM ambil sampel air

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur turut mendatangi letak semburan air tersebut. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka observasi lapangan dan mengambil sampel.

Tim lapangan ESDM Jatim, Gabril, juga mengatakan semburan air dari sumur bor tersebut menjadi nan tertinggi nan pernah ditemukan.

"Ini kan galian peruntukannya minum, MCK (mandi, cuci, kakus) masyarakat. Cuma kami enggak bisa langsung mengamati, jadi kudu diuji lab," ujar Gabril, Sabtu (3/8).

4. Semburan melebar, air lebih keruh

Semburan air di sumur bor itu tetap berjalan hingga Sabtu (3/8). Bahkan, area semburan air itu melebar dan menjadi lebih keruh dari sebelumnya.

Namun, tinggi semburan air itu berkurang dari 20 meter menjadi sekitar 15 meter. Di sisi lain, aroma gas seperti belerang tetap tercium hingga saat itu.

"Itu sumurnya melebar sehingga mungkin tekanan semburannya jadi berkurang tidak tinggi. Kalau debit airnya kayaknya tambah besar," ujar Plt Kepala Desa Pandan Fauzi, Sabtu (3/8).

5. Keluarkan kerikil

Selain menjadi lebih keruh, air nan menyembur di sumur bor juga mengeluarkan kerikil. Semburan air dan kerikil itu pun membahayakan masyarakat nan datang untuk menonton.

Dengan demikian, Kapolsek Omben AKP Budi Nugroho mengimbau masyarakat di sekitar letak agar tidak sampai melewati pembatas dan lebih waspada.

"Masyarakat tetap kami imbau agar tidak memasuki garis pembatas lokasi. Selain itu masyarakat nan mengambil air jangan dikonsumsi, karena kandungan air itu tetap diteliti," kata Budi.

(frl/arh)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional