Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir PAN dan NasDem Berselisih Sejak Pilpres

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra berbual soal perselisihan antara PAN dengan NasDem dalam Pemilu 2024 di sidang lanjutan sengketa Pileg di Jakarta, Selasa (7/5).

Pasalnya, Partai NasDem dan PAN sudah berseberangan sejak gelaran Pilpres 2024 lalu. NasDem mengusung Anies-Muhaimin dengan narasi perubahan. Sementara PAN ikut mengusung Prabowo-Gibran dengan narasi keberlanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kedua partai itu tengah memperebutkan bangku DPR Dapil Jawa Tengah X.

"Ini NasDem versus PAN, ya. Ini dari pilpres juga sudah berbeda kok apa-apa," guyon Saldi diikuti tawa peserta sidang.

Dalam sengketa pileg ini, PAN sebagai pemohon mempermasalahkan 2.055 potensi bunyi tidak sah pada tujuh TPS di 6 desa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, lantaran daftar pemilih bermasalah.

Berdasarkan keputusan KPU, PAN memperoleh bunyi 121.128. PAN menganggap perihal itu nan menyebabkan partainya ada di ranking delapan dalam perolehan bunyi terbanyak di dapil Jateng X. Padahal, alokasi bangku pada dapil tersebut hanya tujuh.

Posisi ketujuh diisi oleh PKS dengan perolehan 122.066 bunyi alias selisih 938 bunyi dengan PAN.

Sementara, Partai NasDem memperoleh bunyi 123.092 alias selisih 1.964 bunyi dengan PAN. Dengan perolehan bunyi itu Partai NasDem mengamankan bangku kesembilan di dapil Jateng X.

PAN menilai jika dalilnya mengenai 2.055 potensi bunyi tidak sah dikabulkan MK, maka posisi NasDem bakal tergeser.

Menanggapi itu, kuasa norma NasDem Ardyan mengungkit saksi dan pihak dari PAN tidak pernah melakukan upaya norma apapun untuk dugaan pelanggaran tersebut ke Bawaslu alias KPU jika betul-betul mempermasalahkan perihal tersebut.

NasDem pun meminta agar MK mengabulkan eksepsi mereka dan permohonan PAN dinyatakan tidak dapat diterima.

Namun, Saldi kembali mengomentari perkara ini. Sebab, PAN dan NasDem memperebutkan bangku ke-6 dari 7. Padahal, biasanya partai bentrok untuk bangku terakhir.

"Ini memang agak sedikit berbeda polanya. Kalau di beberapa permohonan sebelumnya, selalu berebutnya bangku terakhir," kata Saldi.

"Tetapi ini enggak, bangku ketujuhnya tidak dipersoalkan, nan dipersoalkan bangku keenam. Nanti kita buktikan. Kita bakal dengarkan keterangan semuanya," lanjutnya.

(yla/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional