Serba-serbi Asuransi: Perbedaan Antara Aktuaria dan Aktuaris

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam bumi finansial dan asuransi, istilah "Aktuaria" dan "Aktuaris" sering digunakan secara bergantian, tetapi keduanya sebenarnya mempunyai perbedaan nan signifikan dalam konteks pekerjaan dan tanggung jawab. Mengurai perbedaan antara kedua pekerjaan ini krusial untuk memahami peran masing-masing dalam industri finansial modern.

Dengan kemajuan teknologi, kita semakin mengenal banyak pekerjaan baru nan mengenai erat dengan teknologi. Namun, di sisi lain, tetap ada beberapa pekerjaan konvensional nan mungkin belum begitu dikenal luas. Salah satu contohnya adalah pekerjaan Aktuaria, nan dikerjakan oleh seorang Aktuaris. Jadi, apa sebenarnya peran seorang Aktuaris? Berikut bahasannya.

Apa itu Aktuaria dan Aktuaris?

Aktuaria adalah bagian pengetahuan nan menggunakan matematika, statistik, dan teori finansial untuk mengevaluasi akibat dalam industri asuransi, keuangan, dan investasi. Aktuaria berfokus pada kajian dan manajemen risiko, serta pengembangan produk finansial nan sesuai dengan kebutuhan pasar dan regulasi.

Di sisi lain, seorang Aktuaris adalah perseorangan nan bekerja dalam bagian Aktuaria dan mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kualifikasi nan diperlukan untuk melakukan kajian aktuaria dan membikin keputusan berasas hasil kajian tersebut. Aktuaris sering bekerja untuk perusahaan asuransi, lembaga keuangan, konsultan, alias lembaga pemerintah.

Perbedaan utama antara aktuaria dan aktuaris

1. Peran dan Fokus

- Aktuaria mempunyai peran nan lebih luas dan condong berfokus pada pengembangan model matematika dan statistik untuk mengevaluasi akibat dan mengembangkan produk keuangan.

- Aktuaris, di sisi lain, merupakan praktisi nan menggunakan model-model tersebut untuk menganalisis data, membikin proyeksi keuangan, dan membikin keputusan upaya nan berasas hasil kajian tersebut.

2. Kualifikasi dan Sertifikasi

- Untuk menjadi seorang Aktuaria, seseorang biasanya kudu menempuh pendidikan tinggi dalam bagian matematika, statistik, alias keuangan, dan kemudian memperoleh sertifikasi tertentu dari lembaga ahli seperti Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).

- Seorang Aktuaris kudu memenuhi persyaratan pendidikan nan sama, tetapi mereka juga kudu lulus ujian sertifikasi aktuaria nan ditetapkan oleh badan sertifikasi profesi, seperti PAI.

3. Tanggung Jawab

Iklan

- Tanggung jawab seorang Aktuaria meliputi pengembangan model risiko, kajian statistik, dan perencanaan produk keuangan. 

- Aktuaris bertanggung jawab untuk menerapkan model-model tersebut dalam praktik, melakukan kajian risiko, menilai keuangan, dan membikin rekomendasi kebijakan berasas temuan mereka.

4. Penerapan di Industri

 - Aktuaria mempunyai aplikasi luas di beragam industri, termasuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, reasuransi, investasi, dan manajemen risiko.

 - Aktuaris secara unik bekerja dalam industri asuransi, perbankan, dan investasi, di mana mereka menggunakan pengetahuan aktuaria untuk mengelola akibat dan membikin keputusan investasi.

Selain itu, di Indonesia sendiri jumlah aktuaris banyak bekerja di industri asuransi, biaya pensiun, sebagai konsultan, dan di bagian investasi. Menurut kebijakan tertentu, perusahaan asuransi jiwa diwajibkan mempunyai seorang Aktuaris perusahaan nan mempunyai kualifikasi dan tergabung dalam Persatuan Aktuaris Indonesia alias asosiasi serupa.

Fungsi seorang Aktuaris meliputi penilaian risiko, penaksir kemungkinan terjadinya risiko, dan penghitungan kecukupan tanggungjawab finansial perusahaan. Mereka juga terlibat dalam investasi, manajemen risiko, asuransi, dan biaya pensiun lantaran peran mereka dalam menghitung secara rinci segala akibat finansial nan mungkin timbul.

Untuk menjadi seorang Aktuaris, seseorang kudu menempuh pendidikan tambahan dan lulus ujian nan disyaratkan oleh Ikatan Aktuaris Indonesia. Beberapa universitas menyediakan bidang Aktuaria di tingkat sarjana, sementara di universitas lain, Aktuaria menjadi bagian dari bidang Matematika dan Statistika.

Gaji seorang Aktuaris cukup tinggi lantaran pekerjaan ini tetap langka di Indonesia sementara kebutuhannya semakin meningkat. Gaji awal seorang Aktuaris sebagai Actuarial Analyst berkisar antara 4 hingga 7 juta rupiah per bulan, sementara seorang Chief Actuary bisa mendapatkan penghasilan selevel dengan kepala utama perusahaan-perusahaan besar.

AKTUARIS | QUIPPER | ETCHEDACTUARIAL | INVESTOPEDIA
Pilihan editor: Bagaimana Cara Menjadi Aktuaris

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis