TEMPO.CO, Jakarta - PP Muhammadiyah mengalihkan dananya dari Bank Syariah Indonesia alias BSI usai konsolidasi finansial pada 26 Mei 2024 di Yogyakarta melalui memo bernomor 320/I.0/A/2024 tentang konsolidasi dana.
“Dengan ini kami minta dilakukan rasionalisasi biaya simpanan dan pembiayaan di BSI dengan pengalihan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank-bank syariah daerah, dan bank-bank lain nan selama ini bekerja sama baik dengan Muhammadiyah,” bunyi memo tersebut.
Sebagai tanggapan, Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar mengungkapkan, perseroan berkomitmen untuk selalu melayani dan mengembangkan ekonomi umat, seperti upaya kerjasama dengan mitra strategis dan seluruh stakeholder. BSI juga bakal selalu berkomitmen menjadi lembaga perbankan nan melayani segala lini masyarakat, baik lembaga maupun perorangan.
“Kami berupaya menjadi bank nan modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” ucap Wisnu, pada 5 Juni 2024.
Mobile Banking BSI pernah Error Berhari-hari
Satu tahun sebelum Muhammadiyah menarik seluruh biaya dari BSI, jasa mobile banking bank ini pernah mengalami gangguan beberapa hari. Sistem IT BSI mengalami gangguan pada 8 Mei 2023. Salah satu pengguna BSI, Anwar Gadi menanggapi mengenai mobile banking perusahaan nan sempat error berhari-hari.
“Negara kan bangga menggabungkan berapa bank syariah menjadi BSI, tapi kok dengan adanya masalah ini, pemerintah lepas tangan,” kata Anwar, pada 10 Mei 2023 lalu.
Menurut Anwar, persoalan ini dapat lebih sigap teratasi, jika pemerintah turut membantu menyelesaikan. Pasalnya, Anwar menilai pemerintah mempunyai kelengkapan lembaga, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Akibatnya, penemuaan solusi menjadi lebih efektif.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengonfirmasi adanya serangan terhadap sistem IT BSI dan sudah berkomunikasi dengan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi beserta timnya.
“Ada serangan, saya bukan ahlinya. Disebutkan ada tiga poin apalah itu sehingga mereka down hampir satu hari,” ujar Erick, pada 10 Mei 2023.
Erick pun meminta BSI segera memperbaiki kualitas keamanan IT agar gangguan terhadap mobile banking dan jaringan BSI tidak terulang kembali. Erick juga mengatakan, BSI adalah tonggak berhistoris dalam perbankan nasional sehingga kudu meningkatkan pelayanan.
Menyikapi persoalan tersebut, Hery menyatakan jasa perbankan BSI kembali normal secara bertahap. Pihaknya terus melakukan normalisasi secara berjenjang sejak gangguan pertama kali terjadi pada 8 Mei 2023. Ia menjelaskan, pengguna sudah bisa bertransaksi di jaringan bagian dan ATM BSI di seluruh Indonesia pada 9 Mei 2023. Kemudian malamnya, secara berjenjang BSI Mobile bisa diakses dengan fitur dasar. Lalu, pada 10 Mei 2023 pagi, BSI Mobile sudah bisa digunakan bertransaksi dengan fitur lebih lengkap.
Direktur Utama BSI, Hery meminta maaf atas ketidaknyaman terhadap jasa BSI. Ia juga memastikan biaya pengguna tetap kondusif di BSI. Ia juga menyatakan, BSI terus berkomitmen menguatkan pertahanan dan keamanan siber perbankan. BSI mengimbau pengguna selalu waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan nan mengatasnamakan BSI.
RACHEL FARAHDIBA R | ANNISA FEBIOLA | RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA
Pilihan Editor: Muhammadiyah Tarik Dananya dari Bank Syariah Indonesia, Ini Profil Direktur Utama BSI Hery Gunardi