Setelah Disalip Malaysia, Luhut Sebut Elon Musk Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan Elon Musk bakal mempertimbangkan tawaran pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air, setelah CEO Tesla itu berjumpa dengan Presiden Jokowi di Bali, Senin, 20 Mei 2024.

Pemerintah tampak terus getol mendekati Musk, setelah Tesla memutuskan membuka instansi perwakilannya di Malaysia tahun lalu.

Musk belum memberikan pernyataan atas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo seusia pembukaan World Water Forum.

"Kami mengusulkan tawaran, mungkinkah di sini dibangun pabrik baterai EV, prekursor katoda. Dan dia bakal mempertimbangkannya," kata Luhut kepada wartawan.

Luhut mengatakan Jokowi juga meminta Musk untuk mempertimbangkan investasi di pusat AI dan SpaceX untuk membangun landasan peluncuran di Biak,  Papua, sebuah tawaran nan telah dibuat pemerintah sebelumnya.

Pemerintah Indonesia selama bertahun-tahun mencoba memikat Tesla agar membangun pabrik nan berangkaian dengan kendaraan listrik lantaran pemerintah mau mengembangkan sektor kendaraan listriknya dengan menggunakan sumber daya nikel nan kaya di negara ini.

Namun sejauh ini, investasi Musk di Indonesia adalah menyediakan jaringan Internet melalui satelit  SpaceX untuk sektor kesehatan di Indonesia. Selain itu juga memasarkan Starlink, nan oleh  pemerintah Indonesia difokuskan terlebih dulu pada wilayah terluar dan tertinggal.

Starlink milik SpaceX, nan mempunyai sekitar 60% dari sekitar 7.500 satelit nan mengorbit bumi, dominan di bagian internet satelit.

Disalip Malaysia 

Tesla, nan sekarang menguasai 20 persen pasar mobil listrik dunia, merupakan perusahaan dengan kapitalisasi berbobot triliun dolar AS. Sukses Tesla diikuti pembukaan pabrik baru di Cina, Jerman, dan Texas. Pada 2025, pabrik di Meksiko diharapkan mulai produksi.

Iklan

Sejauh ini, Tesla belum memutuskan pengembangan pabrik mobil dan pendukungnya di Asia di luar Cina. Itu sebabnya, banyak negara berlomba-lomba mendekati Musk mulai dari Indonesia, Malaysia sampai India.

Indonesia menawarkan kekayaan persediaan nikel terbesar dunia, sebagai bahan baterai mobil listrik bagi Tesla untuk membuka pabrik di sini. Presiden Jokowi sempat menemui Elon Musk di markas SpaceX, Boca Chica, Texas, Amerika Serikat, pada 14 Mei 2022.

Saat tiba di Gedung Stargate SpaceX, Jokowi langsung disambut oleh Elon Musk. "Saya ke sini dan berjumpa langsung dengan Elon untuk mendiskusikan kerja sama nan bakal datang," ujar Jokowi waktu itu.

Namun pada Juli 2023, Tesla memutuskan mendirikan instansi pusat regional di Cyberjaya, Malaysia. Berdasarkan kesepakatan dengan Malaysia, Tesla bakal dapat menjual kendaraan listrik buatan Shanghai langsung ke konsumen di negara tersebut tanpa perantara dan bebas tarif.

Kesepakatan tersebut menandai Tesla sebagai pemohon pertama nan sukses mendapatkan support di bawah inisiatif Battery Electric Vehicle Global Leaders Malaysia, nan diluncurkan pada bulan Maret 2023 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan negara tersebut sebagai pusat regional untuk industri kendaraan listrik.

Direktur Regional Tesla Isabel Fan mengatakan kepada media bahwa rencana perusahaan tersebut merupakan respons terhadap “kebijakan berwawasan ke depan” dari pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, nan melakukan panggilan telepon dengan bos Tesla Elon Musk awal Juli 2023.

India juga mengincar investasi Tesla.  Musk disebut-sebut tertarik untuk menginvestasikan $2 miliar hingga $3 miliardolar AS di negara Asia Selatan tersebut, terutama untuk membangun pabrik Tesla baru, menurut laporan Reuters dan Financial Times, nan mengutip sumber anonim.

REUTERS | CNN

Pilihan Editor Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis