Setoran Dividen dan Pajak BRI Capai Rp149,2 Triliun

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

INFO BISNIS Penyetoran dividen dan pajak kepada negara merupakan salah satu corak komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI dalam memberikan economic value bagi negara. Jumlah setoran dividen dan pajak dari BRI tercatat telah mencapai Rp149,2 triliun dalam lima tahun terakhir, terhitung sejak tahun 2019 hingga 2023.

Secara rinci, jumlah dividen dan pajak nan disetorkan BRI kepada negara ialah sebesar Rp26,56 triliun pada 2019 dan sebesar Rp28,39 triliun pada 2020. Adapun berturut-turut pada tahun 2021 dan 2022 sebesar Rp27,09 triliun dan Rp21,81 triliun. Dan nan terakhir, pada tahun 2023 jumlahnya mencapai Rp45,34 triliun. Dengan demikian, secara total kontribusi BRI dalam 5 tahun terakhir terhadap penerimaan negara telah mencapai Rp149,2 triliun.

Terkait dengan perihal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa BRI sebagai BUMN nan kebanyakan sahamnya dimiliki oleh pemerintah, bertanggung jawab untuk menyetorkan dividen ke negara. 

“Laba BRI menjadi kewenangan pemegang saham. Melalui pembayaran pajak dan dividen, kebanyakan dari untung BRI pun pada akhirnya bakal kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas, dan selanjutnya dipergunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui beragam program Pemerintah,” imbuh Sunarso.

Sebelumnya, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengungkapkan bahwa transformasi perusahaan pelat merah telah memberikan akibat besar bagi negara dan masyarakat. Lewat transformasi secara menyeluruh, perusahaan BUMN, termasuk salah satunya BRI sukses meningkatkan kontribusi kepada negara.

"Sejak awal saya selalu tekankan, BUMN kudu menjadi tembok ekonomi Indonesia. Peningkatan kontribusi juga menggambarkan kondisi BUMN nan terus membaik," ucap Erick Thohir.

Iklan

Hingga akhir Desember 2023 keahlian BRI tercatat tumbuh positif dan berkelanjutan. Secara konsolidasian aset perseroan tumbuh 5,3 persen yoy menjadi sebesar Rp1.965,0 triliun, dan membukukan untung sebesar Rp60,4 triliun alias tumbuh 17,5 persen year on year (yoy).

Dari sisi kegunaan intermediasi, hingga akhir Desember 2023, BRI sukses mendorong penyaluran angsuran tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp1.266,4 triliun. Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran angsuran industri perbankan nasional nan sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang tahun 2023.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 BRI sukses menghimpun DPK sebesar Rp1.358,3 triliun alias tumbuh 3,9 persen yoy. Pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan dengan DPK industri perbankan nasional nan tumbuh 3,8 persen secara yoy pada akhir Desember 2023. Penghimpunan DPK BRI tetap didominasi oleh biaya murah (CASA) dengan presentase mencapai 64,4 persen alias setara dengan Rp874,1 triliun.

Ke depan, BRI optimistis bakal terus memberikan return yang optimal kepada para pemegang ssaham. “Ini adalah bukti nyata bahwa perusahaan BUMN nan mempunyai kegunaan agent of development dan value creator dapat secara simultan menjalankan peran economic dan social value secara bersamaan,” pungkas Sunarso.(*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis