TEMPO.CO, Jakarta - Shell Indonesia mengumumkan penutupan 9 stasiun pompa bensin umum alias SPBU di Sumatera Utara mulai 1 Juni 2024, demikian keterangan tertulis perusahaan Jumat, 31 Mei 2024.
"Keputusan ini sejalan dengan strategi Shell secara dunia untuk menciptakan produk dengan nilai lebih dan emisi nan lebih rendah dan berfokus pada disiplin, penyederhanaan, serta keahlian bisnis," tulisan siaran pers Shell.
Dalam pernyataan itu, Shell Indonesia menyampaikan apresiasi kepada para pelanggan, seluruh mitra pengelola SPBU Shell di Sumatra Utara, ialah PT Multi Mineral Trading, PT Central Energi Indonesia, PT Kei Jaya Sentosa, PT Daya Energi Sukses, PT Multi Energy Lestarindo, PT Argya Energy Sumatera, dan PT Wirausaha Sukses Makmur, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta seluruh mitra lainnya.
"Kami juga mau menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sumatra Utara nan mendukung kami secara luar biasa dalam menjalankan aktivitas kami selama ini."
Tidak dijelaskan argumen pasti penutupan SPBU di luar Pulau Jawa tersebut. Berdasarkan info di website perusahaan, Shell saat ini mempunyai 207 nan kebanyakan berada di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, serta Jawa Timur.
Saat ini, jaringan peritel BBM di Indonesia tetap dikuasai Pertamina nan sampai awal 2023 mempunyai 7.800 lebih pompa bensin di seluruh Indonesia.
Iklan
Setelah Petronas dan Total hengkang dari Indonesia, saat ini perusahaan nan membuka SPBU di sini adalah Vivo, BP-AKR, Shell, Mobil dan Pertamina. Ketika pemerintah membuka swasta non-Pertamina untuk upaya BBM, Shell, Petronas dan Total langsung menyambutnya.
Namun Petronas Malaysia tutup tujuh tahun kemudian, sedangkan Total nan juga membuka gerainya pada 2005 memperkuat sampai 2021.
Vivo membuka upaya di sini pada 2017, dan Mobil mulai buka tahun 2019, sedangan BP-AKR pada 2020.
Perusahaan non-Pertamina umumnya menjual bensin dengan oktan 2 ke atas, selain Vivo nan menjual bensin setara Pertalite namun tidak disubsidi pemerintah.
Pilihan Editor MRT Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dan Luka dalam Insiden Rel Kereta Kejatuhan Besi Proyek Gedung Jaksa Agung