SMAN 8 Yogya: Evelyn Siswi Paskibraka di IKN Setiap Hari Pakai Jilbab

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pihak SMAN 8 Kota Yogyakarta meminta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan penjelasan langsung kepada sekolah setelah siswi mereka, Keynina Evelyn Chandra, tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan personil Paskibraka di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 8 Yogyakarta, Slamet Nugroho menyebut sehari-hari Eveleyn mengenakan jilbab.

Kemudian, sejak ramai pemberitaan mengenai pelepasan jilbab ini pihak sekolah belum mendapat pernyataan resmi langsung dari BPIP, begitu pula Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) nan menaungi aktivitas Paskibraka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (ada penjelasan langsung), lantaran beredarnya buletin di sosial media jadi kami kan 'lho kok begitu', dengan itu kudu ada penjelasan aja," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 8 Yogyakarta, Slamet Nugroho ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, DIY, Kamis (15/8).

Pihak sekolah selain itu juga belum mengetahui respons dari Evelyn yang bekerja di IKN saat diminta melepas jilbab ketika upacara Pengukuhan dan Kenegaraan Pengibaran Bendera 17 Agustus.

Kata dia, Evelyn tetap menjalani masa karantina personil Paskibraka di IKN sehingga tak memungkinkan untuk dikontak. Namun demikian, Slamet memastikan anak didiknya itu dalam kesehariannya di sekolah selalu mengenakan jilbab.

"Setiap harinya berjilbab, dari awal masuk SMAN 8 sampai saat ini berjilbab. Sekarang kelas XI," ungkapnya.

Slamet berujar pihaknya tak mempermasalahkan pelepasan hijab ini selama Evelyn tulus alias tanpa rasa terpaksa. Menurut dia soal jilbab menyangkut kewenangan alias pilihan masing-masing.

"Itu kan kewenangan dari anak, lantaran itu mengenai religi masing-masing. Kalau misalnya anak tersebut (saat Paskibraka) mengikhlaskan diri lepas jilbab, kami tak bisa memaksa, mempertahankan pakai jilbab. Tapi, jika anaknya merasa terpaksa kami minta kebijakan pemerintah pusat terutama dan pihak mengenai untuk anak-anak berjilbab ya biarkan berjilbab," ujarnya.

SMAN 8 Yogyakarta sendiri, menurut Slamet, selalu mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam setiap kehidupan bersekolah. Dengan semangat nasionalisme religius, sekolah melayani setiap siswa tanpa memandang latar belakang suku, ras, termasuk agama.

Slamet berbicara selama ini sekolah juga tidak pernah memaksakan para siswi muslim mengenakan jilbab di lingkungan sekolah.

BPIP dikritik habis-habisan oleh sejumlah pihak buntut patokan pelepasan jilbab bagi Paskibraka putri saat upacara Pengukuhan dan Kenegaraan Pengibaran Bendera 17 Agustus.

Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyebut terdapat 18 personil Paskibraka nan memakai jilbab. Akan tetapi, tak ada satupun nan terlihat berjilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, Selasa (13/8).

BPIP pun angkat bicara dan membantah telah memaksa personil putri Paskibraka melepas jilbab. Kepala BPIP Yudian Wahyudi menyatakan para personil Paskibraka secara sukarela melepas jilbab saat upacara pengukuhan mengikuti peraturan nan ada.

Menurut Yudian, perihal ini sudah disepakati dalam surat pernyataan kesediaan nan bermeterai Rp10.000. Ia menjelaskan lepas jilbab hanya dilakukan saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran bendera merah putih pada upacara kenegaraan.

(kum/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional