Jakarta, CNN Indonesia --
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut masyarakat nan tak puas dengan keahlian Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sebagian besar beranjak ke pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Berdasarkan survei tingkat kepuasan alias approval rating SMRC, 79 persen masyarakat mengaku sangat puas dengan keahlian Jokowi. Dari nomor tersebut, 65 persen di antaranya menjadi pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Kemudian, hanya 16 persen dari nomor tersebut nan mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan hanya 18 persen nan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski banyak nan merasa puas pada era Jokowi, ada juga nan merasa biasa saja dan apalagi tidak puas. Masing-masing sebesar 10 persen.
Dua golongan tersebut banyak nan lantas memberikan dukungannya ke pasangan Anies-Muhaimin.
Anies mendapatkan 43 persen dari mereka nan kepuasannya di tingkat biasa saja, dan 62 persen dari mereka nan tidak puas pada Jokowi.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud hanya mendapat 10 persen dan 12 persen dari masing-masing kategori.
"Yang biasa saja dan kurang puas terhadap Pak Jokowi itu ke Anies dan Muhaimin. Kelihatan ada persaingan antara Prabowo-Gibran danAnies-Muhaimin. Di sini Ganjar-Mahfud tidak ikut bersaing," tutur Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam aktivitas daring Bedah Politik berjudul Approval Rating dan Elektablitas Presiden, Sabtu (26/10).
Menurutnya, efek approval rating menyasar kepada siapa nan didukung oleh Jokowi dan siapa nan kontras terhadapnya.
"Jadi terlihat di situ bahwa pengaruh approval rating itu menyasar siapa nan didukung oleh Pak Jokowi dan kira-kira siapa nan kontras dengan Pak Jokowi. Anies mungkin dilihat oleh pemilih lebih kontras dibanding Ganjar Pranowo," kata Saiful.
"Mungkin Ganjar dalam perihal ini dilihat masyarakat kurang jelas," imbuhnya.
Lebih lanjut, Saiful menjelaskan approval rating menjadi salah satu nan berkontribusi pada kemenangan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, approval rating nan tinggi bakal berpengaruh pada elektabilitas.
"Dia (Jokowi) dipilih lagi pada 2019 dan ketika mendukung Prabowo, Prabowo menang. Karena approval ratingnya tinggi," terangnya.
Approval rating sendiri terdiri dari aspek psikologis dan dan aspek rasional.
Aspek psikologis nan membikin masyarakat puas dengan Jokowi, katanya, adalah kedekatan dia dengan masyarakat, mulai dari Jokowi nan kerap blusukan ke pasar dan menyalami masyarakat hingga interaksinya ketika bagi-bagi kaos dan beras dalam momen-momen tersebut.
Sedangkan aspek ekonomi nan mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat pada Jokowi bukan dari pertumbuhan ekonomi, tetapi sisi ekonomi nan berakibat kepada mereka.
Menurut Saiful, ekonomi pada era Jokowi tidak lebih tumbuh dibandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi subsidi nan diberikan pada masyarakat sangat besar, dan ini nan mereka rasakan.
"Pemilih pada umumnya adalah orang-orang lapisan menengah ke bawah. Disubsidi itu suka," tandasnya.
(lom/sfr)