TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani termasuk di antara tokoh nan diundang presiden terpilih untuk ditawari kedudukan menteri dalam pemerintahan mendatang.
Sri nan sudah menjadi Menteri Keuangan sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, datang ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin malam, 14 Oktober 2024. Ia tiba pada pukul 19.31.
Menteri Keuangan dua periode tersebut tampak mengenakan batik berwarna tanah liat. Sri Mulyani tampak melambaikan tangan kepada awak media sebelum memasuki rumah Prabowo.
Dia langsung disambut ajudan pribadi Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya. Sri Mulyani tiba tak berselang setelah kehadiran Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menpora Dito Ariotedjo.
Belum diketahui apakah dia bakal kembali menjadi menteri keuangan.
Tanda-tanda dia bakal kembali diminta masuk kabinet terlihat ketika dia mendadak dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Presiden, Kamis, 10 Oktober 2024. Rabu malamnya, Jokowi berjumpa Prabowo dalam jamuan makam malam di sebuah restoran di Jakarta.
Usai berjumpa Jokowi, dia enggan berkomentar banyak mengenai isi pertemuan selama satu jam itu. Ia bilang bakal menyampaikan poin utama persamuhan hari ini dalam bertemu pers beberapa hari ke depan.
Bendahara negara hanya mengatakan bahwa dia melapor penyelenggaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN sebelum berganti pemerintahan ke Prabowo. “Saya melaporkan tentang perkembangan penyelenggaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebelum pergantian presiden, tadi disampaikan gimana penyelenggaraan APBN 2024,” kata Sri Mulyani, nan bergegas masuk mobil ketika ditanya wartawan apakah dia ditawari masuk kabinet Prabowo.
Iklan
Sri Mulyani, 62 tahun, adalah pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia mulai masuk pemerintahan dengan menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 2004.
Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden SBY merombak kabinet, Sri Mulyani ditunjuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, dia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Ia kemudian mundur sebagai Menkeu lantaran ditunjuk menjadi salah satu dari tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia pada Mei 2010, nan bekerja atas 74 negara di Amerika Selatan, Karibia, Asia Timur, dan Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pengunduran dirinya dinilai berakibat negatif pada situasi ekonomi di Indonesia, seperti stock exchange nan menurun sebesar 3,8%. Nilai rupiah turun nyaris 1% dibandingkan dolar.
Pada Juli 2016, dia kembali ke Tanah Air dan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi (2019-2024), dia kembali didapuk sebagai bendaharawan negara.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di bumi jenis majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia jenis majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Pilihan Editor Ini Alasan Pengusaha Benny Laos Terjun ke Politik