Sri Mulyani Rapat Perdana dengan Tiga Wamenkeu; Tidak Ada yang Berubah Kecuali Target Makin Tinggi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat perdana dengan tiga wakil menteri finansial (Wamenkeu). Rapat dilaksanakan berbareng trio wakil menteri ialah Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, serta Anggito Abimanyu.

Menyitir laman resmi instagramnya Sri Mulyani tampak menerima laporan lima tahunan nan sudah disusun berbareng wakil menteri sebelumnya. Bendahara negara juga mengatakan komposisi struktur ketua Kementerian Keuangan sebagai 'old and new', dari rezim sebelumnya alias Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo. 

Sri Mulyani berbareng Suahasil dan Thomas sebelumnya sudah menjadi menteri dan wamen nan ditunjuk kembali, sementara Anggito Abimanyu merupakan Wamenkeu baru. Saat rapat dia mengatakan tidak banyak perubahan dari Kementerian Keuangan di era Presiden Prabowo kali ini. “Tidak ada nan berubah selain targetnya makin tinggi,” ujarnya dalam video nan diunggah di akun instagram @smindrawati dikutip Rabu, 23 Oktober 2024.

Pada era presiden Prabowo Subianto, Kementerian Keuangan bakal mengelola pendapatan dan shopping nan kompak ditargetkan naik. Pemerintah menargetkan pendapatan negara pada APBN 2025 sebesar Rp 3.005,1 triliun. Sementara shopping negara sebesar Rp 3.621,3 triliun. Jika dibanding tahun ini, pendapatan dan shopping di masa akhir kedudukan presiden Jokowi masing-masing Rp Rp 2.802,3 triliun dan Rp 3.325,1 triliun.

Dengan pendapatan nan naik, defisit dirancang 2,53 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara tahun ini sasaran defisit adalah 2,29 persen dari PDB. Sebelumnya Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan Berdasarkan hitungan, dari total penerimaan negara, sekitar 45 persennya alias Rp 1.353,2 triliun bakal dipakai untuk bayar utang. Terdiri dari Rp 800,3 triliun berupa angsuran pokok dan Rp 552,9 triliun berupa bunga. 

Iklan

Selain sasaran naik, saat ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Perubahan koordinasi tertuang di Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029. Sebelumnya, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan Kemenkeu di bawah koordinasi langsung Presiden Prabowo Subianto.

Pada era presiden Prabowo Subianto, Kementerian Keuangan bakal mengelola pendapatan dan shopping nan ditargetkan naik. Pemerintah menargetkan pendapatan negara pada APBN 2025 sebesar Rp3.005,1 triliun. Sementara shopping negara sebesar Rp 3.621,3 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun ini, pendapatan dan shopping di masa akhir kedudukan presiden Jokowi masing-masing Rp Rp 2.802,3 triliun dan Rp3.325,1 triliun. 

Selain sasaran nan naik, APBN 2025 juga menanggung beban utang nan cukup besar. Sebelumnya Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan, dari total penerimaan negara, sekitar 45 persennya alias Rp 1.353,2 triliun bakal dipakai untuk bayar utang. Utang itu terdiri dari Rp 800,3 angsuran pokok dan Rp 552,9 bunga. Karena itu, pemerintah perlu mencari langkah meningkatkan pendapatan negara.

Pilihan Editor: Terpopuler: Daftar Pengisi Kabinet Prabowo, PR Berat 3 Juta Rumah hingga Dana Pensiun dan Tunjangan Jokowi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis