TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan anggaran pendidikan 2025 diperkirakan Rp 708,2 triliun hingga Rp 741,7 triliun. Target itu alami peningkatan dari APBN 2024 sebesar Rp 660 triliun. Anggaran tersebut tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal alias KEM PPKF nan diserahkan kepada DPR hari ini, Senin, 20 Mei 2024.
Bendahara negara mengatakan biaya tersebut untuk penguatan mutu pendidikan. Sasarannya adalah peningkatan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana prasarana, peningkatan partisipasi kasar dari pendidikan anak usia awal alias PAUD hingga perguruan tinggi. “Serta peningkatan kualitas tenaga pengajar dan penguatan vokasional,” ujarnya di Gedung DPR, Senin, 20 Mei 2024.
Dalam penyusunan anggaran, Sri Mulyani mengatakan pihaknya terus membangun komunikasi dengan pemerintah nan baru. “Kami terus bangun komunikasi dengan tim maupun orang-orang nan ditunjuk Pak Prabowo, sehinga APBN dapat memasukkan seluruh aspirasi pemerintah baru dan programnya,” ujarnya kepada media di Gedung DPR, Senin 20 Mei 2024.
Iklan
Salah satu program nan diusung Prabowo-Gibran adalah Makan siang Gratis. Sebelumnya sempat ramai diberitakan penggunaan biaya support operasional sekolah alias BOS. Namun Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami memastikan pendanaan program makan siang cuma-cuma tidak berasal dari sana. "Kalau biaya BOS sudah pasti tidak. Karena peruntukkan sudah beda, biaya BOS sangat vital untuk proses pembelajaran," kata Amich kepada Tempo saat ditemui di kantornya, Selasa, 7 Mei 2024.
Dalam wawancara nan terbit di Majalah Tempo 12 Mei 2024, Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies, Yusuf Wibisono , menilai makan siang cuma-cuma bakal membebani APBN. Ia memperkirakan pada tahun-tahun pertama program ini bakal menelan biaya Rp 100 - 120 triliun. Beban nan bakal ditanggung APBN 2025 adalah sebesar Rp 50-72 triliun.