TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengapresiasi langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan bea masuk antidumping (BMAD) untuk produk ubin keramik impor asal China. Kendati begitu, asosiasi ini menilai besar bea masuk tambahan itu tetap di bawah harapan.
"Asaki tetap memandang positif meskipun besaran BMAD nan ditetapkan hanya berkisar 35 sampai dengan 50-an persen, tetap di bawah harapan," ucap Ketua Asaki, Edy Suyatno, saat dihubungi Tempo, Kamis, 17 Oktober 2024.
Edy mengatakan asosiasinya berambisi pemerintah menetapkan antidumping dengan besaran menyerupai negara-negara seperti Meksiko dan Amerika Serikat. Di negara-negara itu, bea masuk tambahan bisa mencapai nomor di atas 100 persen.
Meski besaran antidumping tetap di bawah harapan, Edy meyakini patokan ini bakal menjadi awal kebangkitan kembali industri keramik nasional nan telah cedera berat selama nyaris sepuluh tahun terakhir. Cedera ini, kata dia, diakibatkan oleh praktik dumping dari perusahaan-perusahaan asal China. Sejumlah pabrik berakhir berproduksi dan tingkat utilisasi produksi nasional menurut akibat dumping ini.
Usai penetapan antidumping atas ubin keramik asal China, Edy berambisi tingkat utilisasi produksi keramik nasional bakal segera pulih. Pemulihan ini juga didukung oleh kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib melalui Peraturan Menteri Perindustrian.
Saat ini, nomor utilisasi produksi keramik nasional berada di level 63 persen. Ia menargetkan tingkat utilisasi itu bakal ditutup di nomor 63 sampai dengan 68 persen pada akhir tahun ini. "Asaki memasang sasaran tingkat utilisasi produksi nasional 2025 di level 80 persen dan tahun 2026 di level 90," kata dia.
Iklan
Ia menambahkan asosiasinya berambisi perpanjangan bea masuk tindakan pengamanan alias safeguard juga bisa tepat waktu pada November mendatang. Sejak dimohon oleh Asaki pada 17 Mei 2024, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) telah memulai penyelidikan perpanjangan safeguard terhadap impor peralatan ubin keramik pada 26 Juni 2024. "(Safeguard) sangat dibutuhkan untuk melengkapi persentase BMAD nan kurang maksimal," ucap dia.
Dengan adanya Kebijakan antidumping, SNI Wajib, dan safeguard, Edy meyakini investasi baru baik dari domestik maupun luar negeri terutama penanammodal dari Cina bakal meningkat. Ia mengaku siap menyambut kehadiran pemain-pemain baru itu. Namun, persaingan itu kudu berjalan secara adil.
Asaki juga bakal mendukung program pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto membangun 3 juta rumah rakyat setiap tahun. Program ini, menurut Edy, memerlukan produk-produk bahan gedung nan dihasilkan para anggotanya, seperti ubin keramik, genteng keramik, hingga perlatan sanitasi.
Pilihan Editor: Kembalinya Sri Mulyani dan Menuju Pelantikan Prabowo-Gibran, IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat