Starlink, Axiata Tak Terganggu hingga Investasi Rp30 Miliar

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Axiata Group tak menganggap rencana kehadiran jasa Internet milik Elon Musk, Starlink sebagai ancaman upaya meski pemerintah mendukung penuh kehadirannya.

“Starlink bisa disebut sebagai komplementer bukan substitusi. Memang dengan kemampuannya, Starlink mungkin bisa mengisi ceruk kekosongan Internet di sini,” kata Group Chief Executive Officer dan Managing Director, Vivek Sood, di JW Marriot Kuningan, Kamis, 13 Juni 2024.

Tentang Starlink

1. Dianggap Bagus

Asisten Deputi Digital Kementerian Koordinator Perekonomian Theodore Sutarto meyakini kehadiran Starlink dapat mendorong cakupan hingga 100 persen. Layanan Internet berbasis satelit milik Elon Musk tersebut dianggap bagus untuk menjangkau seluruh pelosok. “Speed-nya bagus dan jangkauannya seluruh Indonesia,” katanya di Kantor Kemenko Perekonominan, Rabu, 12 Juni 2024.

2. Rp30 Miliar

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, jasa layanan Internet Starlink menanamkan modalnya di Indonesia sebesar Rp30 miliar dengan hanya mempunyai tiga orang karyawan.

Bahlil menyebut, info tersebut didapat dari sistem Online Single Submission (OSS) nan masuk saat Starlink mengurus perizinan Nomor Induk Berusaha (NIB). "Starlink ini, menurut info OSS, Starlink itu investasinya 30 miliar rupiah ini. Ini menurut info OSS ya, tenaga kerjanya tiga orang nan terdaftar," kata Bahlil dalam Rapat Kerja berbareng Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.

Iklan

3. Komisi I DPR 

Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin mempertanyakan sikap pemerintah Indonesia terhadap provider asal Amerika Serikat itu. Nurul menyoroti kehadiran CEO Starlink Elon Musk ke Bali pada 19 Mei 2024 untuk meluncurkan providernya di Indonesia.

“Hal ini memunculkan pro dan kontra, sikap Kominfo itu sebenarnya gimana sih?” kata Nurul kepada Budi Arie dalam DPR, Senin, 10 Juni 2024. Nurul mempertanyakan apakah pemerintah sudah mempelajari pro dan kontra kehadiran pemberi jasa internet berbasis orbit rendah itu di Indonesia.

Pilihan Editor: Axiata Tak Anggap Kehadiran Starlink di Indonesia jadi Ancaman Bisnis

ALIF ILHAM FAJRIADI | BAGUS PRIBADI

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis