Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong percaya kehadiran penanammodal asing seperti Starlink tidak bakal mengganggu upaya perusahaan penyedia jasa telekomunikasi eksisting. Ia meminta agar operator seluler tidak takut kalah bersaing, di antaranya terhadap pemain baru di industri ini.

Menurut Usman, persaingan justru mendorong operator seluler lokal meningkatkan jasa publik mereka. “Kompetisi itu bikin hidup lebih hidup, lantaran kita tidak berada di area nyaman,” kata dia di Gedung Kemenkominfo, Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024.

Usman menjelaskan untuk menjaga persaingan tetap sehat Kemenkominfo bakal menata tempat-tempat mana saja nan memerlukan Starlink, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) nan susah terjangkau jasa internet.

Selama ini, Kemenkominfo mempunyai program seperti BTS 4G BAKTI dan Satria-1 untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, Usman mengungkap program itu belum mengatasi seluruh permasalahan.

Hasil Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Tahun 2024 menyebut, tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat menjadi 79,5 persen. Artinya, terdapat 221,563,479 jiwa masyarakat terkoneksi dari total populasi 278,6 juta jiwa. 

Sisa populasi itu nan bakal ditargetkan oleh Kemenkominfo untuk mengatasi persoalan geografis jasa internet. “Nah 21 (persen) ini, adanya di mana orang-orang ini? Bisa di situ, Starlink bakal masuk,” ucapnya.

Iklan

Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan Kemenkominfo berkomitmen untuk menciptakan persaingan nan setara antar perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi. Ia memastikan Starlink kudu mengikuti patokan dan izin nan ada di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah tidak bakal memberikan keistimewaan terhadap Starlink dan bakal memberikan perlakuan nan setara kepada semua perusahaan telekomunikasi.

“Kami tidak memberikan favoritism tapi memberikan fair treatment kepada semua perusahaan nan bergerak di sektor telekomunikasi," kata Budi Arie pada Kamis, 18 April 2024.

Kemenkominfo mengabarkan proyek pengembangan konstelasi satelit milik Space X itu telah memenuhi syarat beraksi di Indonesia. Namun, tetap memerlukan uji coba jasa di Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun uji coba jasa itu rencananya bakal dilakukan pada bulan Mei ini. 

Pilihan Editor: Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis