Strategi BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

INFO BISNIS -  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sukses menjaga rasio angsuran bermasalah alias non-performing loan (NPL) khususnya untuk segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga akhir Triwulan II 2024. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa NPL UMKM BRI berada di kisaran 3 persen lebih rendah dibandingkan NPL UMKM industri perbankan nasional nan tercatat sebesar 4,27 persen persenper Mei 2024 menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sunarso menjelaskan bahwa meskipun NPL di segmen UMKM nasional mengalami peningkatan, BRI bisa menjaga rasio tersebut tetap rendah. "Bukan hanya segmen mikro, tetapi juga UMKM, terutama di mikro dan kecil, nan NPL-nya naik. Namun nomor NPL UMKM BRI di kisaran 3,05 persen ini tetap lebih baik alias di bawah rata-rata industri perbankan nan berada di level 4,27 persen," ujarnya. Strategi nan diterapkan BRI dalam mengelola kualitas angsuran di segmen UMKM, terutama segmen mikro, menjadi aspek utama keberhasilan ini.

Untuk meningkatkan kualitas kredit, BRI menerapkan beberapa strategi penting. Pertama, memperbaiki proses upaya dengan memperketat risk acceptance dan loan portfolio guidelines. Portofolio UMKM dipilah untuk menentukan mana nan tetap bisa lanjut dan nan bermasalah. "Portofolio UMKM dipilah lagi, dicari mana nan tetap bisa lanjut dan nan sedang bermasalah," tambah Sunarso. Selain itu, BRI juga melakukan restrukturisasi angsuran sesuai dengan ketentuan nan berlaku. Jika diperlukan, BRI tidak segan untuk melakukan hapus kitab angsuran bermasalah dan konsentrasi pada recovery dari angsuran nan sudah dihapus buku. Hal ini didukung oleh pencadangan nan memadai, tercermin dari NPL coverage sebesar 211,60 persen.

Iklan

BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran angsuran nan berbobot kepada UMKM. Hingga akhir Juni 2024, BRI telah menyalurkan angsuran senilai Rp1.095,64 triliun kepada segmen UMKM, nan mencakup 81,69 persen dari total penyaluran angsuran BRI. "Salah satu corak komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ialah dengan tetap mendorong pembuatan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran angsuran nan berkualitas," ujar Sunarso.

Penyaluran angsuran BRI kepada segmen UMKM terdiri dari segmen mikro sebesar Rp623 triliun, segmen mini Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun, dan segmen menengah senilai Rp41,5 triliun. Pemberdayaan UMKM sangat krusial mengingat UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha. "Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL di kisaran 3 persen tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI bisa menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management nan prudent," imbuh Sunarso.(*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis