Surya Paloh di Depan Cak Imin: PKB-NasDem Tidak Boleh Berpisah

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyebut partainya dengan PKB selalu mempunyai perolehan bangku nan tidak jauh berbeda berasas hasil pemilu 2019 dan 2024.

Surya menyebut NasDem selalu mengungguli perolehan bangku PKB di parlemen meski sangat tipis.

Surya berkelakar perihal tersebut wajar lantaran NasDem dipimpin oleh dirinya nan lebih senior dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Wajar saja jika memang lebih senior, lebih sedikit saja (perolehan kursi) di atas PKB itu hanya aspek kodrati pemilu nan lampau hanya lebih satu kursi. Sama-sama ada kenaikan. Pemilu nan baru ini juga (berbeda) satu kursi," kata Surya dalam testimoninya di Puncak Harlah PKB ke-26 di JCC, Jakarta, Selasa (23/7).

Melihat perihal itu, Surya menilai perolehan bangku nan selalu berbeda tipis itu menjadi sinyal bahwa PKB dan NasDem kudu selalu beriringan.

"Nah, ini menandakan NasDem dan PKB tidak boleh berpisah kemanapun juga," ujar dia.

Di sisi lain, Surya mengaku terus mengawasi perjalanan politik Cak Imin. Ia pun memuji karir politik Cak Imin nan disebut terus berkembang secara signifikan.

"Gus Muhaimin sudah jauh melangkahi kemajuan apa nan saya capai," tutur Surya.

Surya Paloh Puji Dasco

Dalam sambutannya, Surya turut memuji Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad nan turut datang di letak dan duduk berdampingan dengan Cak Imin.

Surya menilai posisi bangku duduk tersebut menandakan Dasco adalah tokoh politik nan luar biasa. Bahkan, Surya menyebut Dasco adalah politikus nan bakal bercahaya di masa depan.

"Khusus untuk Bung Dasco ini saya perlu menyatakan di tempat ini, ini lah tokoh the rising star kita," kata Surya.

Lebih lanjut, Surya berambisi komunikasi politik antar tokoh di Indonesia di masa depan dapat berjalan secara fleksibel.

Ia menegaskan komunikasi politik di Indonesia tidak boleh dilakukan atas dasar kemauan alias ego perseorangan nan tak mau menemukan jalan tengah.

"Indonesia memerlukan sungguh pentingnya komunikasi politik ini kudu melangkah secara cair tidak kaku dan tidak mau menang sendiri. Indonesia memerlukan ini," jelas dia.

(rzr/sfr)