Tak Alami Fluktuasi, Harga Emas Antam Hari Ini Stabil di Angka Rp 1.455.000 per Gram

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kemarin melambung sebanyak Rp 12 ribu, nilai emas batangan  PT Aneka Tambang Tbk. alias nilai emas Antam memperkuat di nomor nan sama per hari ini, Ahad, 22 September 2024, ialah Rp 1.455.000 untuk setiap gramnya. Artinya, tidak ada fluktuasi nan terjadi dalam corak kenaikan maupun penurunan.

Tidak berbeda dengan kondisi untuk nilai buyback (jual kembali), nilai emas Antam. Pada perdagangan Sabtu, 21 September,tercatat adanya eskalasi nilai sebesar Rp 10 ribu dari Rp 1.285.000 menjadi  Rp 1.295.000 per gram nan jumlahnya memperkuat hingga perdagangan hari ini.

Berdasarkan info terkini dari laman resmi Logam Mulia Antam, nilai emas dengan berat terkecil 0,5 gram dijual seharga Rp 777.500 dan nilai jual ukuran terbesar dengan berat 1.000 gram ada di nomor Rp 1.395.600.000. 

Berikut daftar komplit nilai pecahan emas batangan nan tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Ahad:

- Harga emas 0,5 gram: Rp 777,500

- Harga emas 1 gram: Rp 1.455.000

- Harga emas 2 gram: Rp 2.850.000

- Harga emas 3 gram: Rp 4.250.000

- Harga emas 5 gram: Rp 7.050.000

- Harga emas 10 gram: Rp 14.045.000

- Harga emas 25 gram: Rp 34.987.000

Iklan

- Harga emas 50 gram: Rp 69.895.000

- Harga emas 100 gram: Rp 139.712.000

- Harga emas 250 gram: Rp 349.015.000

- Harga emas 500 gram: Rp 697.820.000

- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.395.600.000

Sementara untuk nilai emas dunia, hingga lonjakan nan terjadi kemarin, nilai emas diproyeksikan tetap berpotensi untuk terus naik.Bbahkan hingga menyentuh nomor US$ 3.000 per troy ounce. Analis mata duit dan komoditas Lukman Leongarga mewanti-wanti para penanammodal emas untuk tidak terlibat dalam aktivitas penjualan emas terlebih dulu meski harganya naik sangat tinggi beberapa waktu ke belakang.

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, selain proyeksi pemotongan suku kembang nan dilakukan secara garang oleh bank sentral AS (The Fed), kondisi geopolitik saat ini turut berkedudukan dalam kenaikan nilai emas global. Sebagai contoh, terjadinya peningkatan kekhawatiran dan tensi nan intensif di Timur Tengah serta perang di Ukraina nan tetap terus berkecamuk sejak dimulainya pada Februari 2022. 

Faktor lain, menurut Ibrahim, nan menyokong kenaikan nilai emas adalah semakin banyaknya negara nan berkonflik hingga lahir kekhawatiran di kalangan ekonom bakal terjadinya Perang Dunia III.

“Akibatnya, banyak negara-negara nan melakukan pembelian besar-besaran terhadap emas sebagai persediaan terpisah lantaran nilainya nan tidak mengenal inflasi,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 21 September 2024.

Pilihan Editor: Lowongan Kerja BUMN, PT Pelni Buka Pendaftaran dengan Kualifikasi Pendidikan ANT II hingga Lulusan S1

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis