Tanah Bergerak di Pasuruan: 47 Rumah Rusak, 176 Orang Mengungsi

Sedang Trending 4 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 31 Jan 2025 14:55 WIB

Sebanyak 47 rumah rusak dan 176 orang diungsikan akibat musibah tanah bergerak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ilustrasi. Sebanyak 47 rumah rusak dan 176 orang diungsikan akibat musibah tanah bergerak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Surabaya, CNN Indonesia --

Fenomena tanah gerak terjadi Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, sejak Selasa (28/1) dan tetap terus bersambung hingga Kamis (30/1) pagi.

Peristiwa ini menyebabkan banyak rumah penduduk retak-retak dan sebanyak 47 kepala family dengan total 176 orang diungsikan.

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Pj Bupati Pasuruan Nurkholis pun meninjau dan memandang kondisi salah satu rumah penduduk terdampak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak lantai, tembok dan genting rumah itu retak berat. Rumah tersebut merupakan satu dari 47 rumah nan mengalami kerusakan dengan 16 di antaranya rusak parah.

Setelahnya, Adhy juga mengunjungi pos pengungsian di SD Negeri 2 Cowek. Di sana, dia memberikan support moril untuk penduduk terdampak.

Ia juga menyalurkan support berupa sembako serta kebutuhan rumah tangga lain nan di antaranya adalah minyak telon, popok, botol susu, maupun pasta gigi.

"Saya datang untuk memandang langsung gimana kondisi di sini. Sambil menunggu rekomendasi para mahir tentang kejadian tanah bergerak," kata Adhy, Jumat (31/1).

Adhy menjelaskan, pola pergerakan tanah tetap terus dipantau. Namun untuk saat ini, masyarakat perlu menyadari besarnya akibat nan berpotensi timbul dari tanah bergerak ini.

"Untuk sementara [warga] diungsikan dulu sembari kita tugaskan Dinas PU Cipta Karya Jatim bekerjasama dengan Ahli Geologi ITS untuk memetakan dan menganalisis kejadian ini," ucapnya.

Pemerintah berbareng ahli, kata dia, bakal melakukan analisa apakah tetap ada potensi tanah mobilitas alias tidak di wilayah tersebut.

"Jadi rekomendasinya kita tunggu. Apakah ini tetap layak untuk ditinggali alias ditinggalkan," kata dia.

"Kalau kelak keputusannya kudu ditinggalkan, maka solusinya adalah relokasi alias pindah lahan ke area kondusif nan memang bebas dari bencana. Kemudian bakal kita bangun rumah sesuai dengan kebutuhan dan juga sesuai patokan serta keahlian dari provinsi dan kabupaten/kota," tambahnya.

Adhy juga memastikan agar kebutuhan dasar para pengungsi kudu dipenuhi. Dia juga meminta penduduk senantiasa bersabar dan terus waspada bakal musibah susulan.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional