Jakarta, CNN Indonesia --
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menekankan pentingnya pengembangan upaya mikro mini dan menengah (UMKM) untuk menekan nomor kemiskinan di Sumsel.
Untuk itu, kata Elen, pihaknya memberikan support penuh terhadap sejumlah upaya perusahaan dalam melakukan pembinaan bagi UMKM di Sumsel.
Hal ini disampaikan Elen dalam aktivitas silaturahmi berbareng Paguyuban Sampoerna Retail Community (SRC) Palembang nan digelar di Gedung Atyasa Palembang, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elen optimis jika sektor ini dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber penghasilan nan menjanjikan, bahkantidak kalah dengan pekerjaan lainnya. Termasuk jika dibandingkan dengan menjadi pegawai biasa.
"Tadi Saya dengar marginnya sekitar 10% alias sekitar Rp8,5 juta perbulan. Kalau ini ditekuni ini bisa jadi jagoan hidup," kata Elen dalam keterangannya dikutip Kamis (14/11).
Lebih jauh Elen mengatakan dengan catatan nan demikian artinya pekerjaan dan kesempatan upaya nan dihadirkan ini sangat prospektif. Apalagi jika ada nan membimbing, dan memfasilitasi.
Untuk itu, Elen mengapresiasi PT. HM. Sampoerna nan telah melahirkan ide-ide seperti ini. Apalagi di Sumsel saat ini sudah ada 8000 UMKM nan dibina.
"Saya percaya ini bakal menjadi bagian mensejahterakan masyarakat Sumsel," jelasnya.
Lebih jauh Elen menegaskan, Sumsel merupakan wilayah dengan potensi nan sangat besar. Begitupun pertumbuhan ekonominya sangat baik di wilayah Sumatera.
Namun diakuinya nomor kemiskinan tetap di atas nasional. Untuk itulah Ia berambisi dengan mendorong pembinaan-pembinaan UMKM seperti ini diharapkannya semakin perekonomian Sumsel bakal semakin berkembang, dan lapangan kerja bakal semakin terbuka.
"Salah satu langkah mengatasi nomor kemiskinan inj adalah dengan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Semoga ini bisa membantu menurunkan nomor kemiskinan disini," jelas Elen.
Sementara itu Direktur Urusan External PT. HM. Sampoerna Tbk, Elvira Lianita mengatakan pihaknya konsentrasi mendukung perkembangan UMKM di Indonesia lantaran UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional.
"Sampoerna ini diawali dari UMKM. Benar-benar UMKM sekitar 111 tahun lalu. Ini juga nan melandasi kami untuk terus berkomitmen mengenbangka UMKM di Indonesia," paparnya.
Dalam program warung nan tergabung dalam jaringan Sampoerna Retail Community (SRC), Sampoerna melakukan pembinaan toko kelontong secara terintegrasi, melakukan pendampingan hingga manajemen finansial dan pengembangan bisnis.
"Bahkan toko-toko SRC juga menyediakan wadah bagi produk UMKM di sekitar mereka. Hal ini tak lain agar SRC dapat memberikan akibat positif bagi perekonomian Indonesia," tandasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel, Neng Muhaiba; Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan, Amiruddin; Direktur PT SRC Indonesia Sembilan, Romulus Sutanto.
Kemudian Komisaris Indonesia Financial Group (IFG), Nasrudin, Kepala Urusan External PT. HM Sampoerna Tbk, Arief Triastika, Tias Gatra serta Kepala Zona Sumsel PT. HM Sampoerna Tbk, Steven Kim, serta Ketua SRC Palembang Raya, Syaipul Bahar.
(inh/inh)