Terduga Teroris Ngontrak 1,5 Tahun di Malang, Diduga Pendukung ISIS

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial HOK (19), di Jalan Langsep, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu Malang, Jawa Timur. 

HOK disebut mengontrak selama dua tahun di rumah kontrakan kompleks perumahan Bunga Tanjung, dusun Jeding, desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

"Ini tetap sewa, info nan kami terima sewa dua tahun, tetap jalan 1,5 tahun," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto, Kamis (1/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di rumah itu, Densus 88 dan Polda Jatim pun melakukan penggeledahan. Tim dari Laboratorium Forensik dan Jibom Polda Jatim juga dikerahkan.

"Dari hasil penggeledahan ditemukan beberapa peralatan bukti ialah 1 botol cairan TATP nan berkekuatan ledak tinggi, dan enam dirigen berisi cairan kimia. Selain itu juga ditemukan ketapel dan 1 toples berisi Gotri," ujarnya.

Dirmanto mengatakan HOK diduga hendak melakukan tindakan teror peledak di tempat ibadah. Namun pelaku sukses ditangkap oleh tim Densus 88 sebelum beraksi.

"Dari hasil penyelidikan, tersangka diketahui berencana melakukan tindakan teror peledak bunuh diri di tempat ibadah dengan menggunakan bahan peledak jenis TATP (Triaceton Triperoxide)," ucapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa HOK merupakan simpatisan dari golongan teroris Daulah Islamiyah nan berafiliasi dengan ISIS. Selain menangkap tersangka, Densus juga mengamankan beberapa orang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Dirmanto mengatakan atas perbuatan tersangka, polisi bakal menjeratnya dengan Pasal 15 Jo Pasal 7 dan alias Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang. 

Klaim jaringan ISIS

Sementara itu, Densus 88 Antiteror Polri mengklaim HOK nan ditangkap di Batu, Malang, Jawa Timur merupakan pendukung golongan ISIS.

"HOK adalah pendukung ISIS alias Daulah Islamiyah," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan.

Aswin mengatakan saat ini interogator tengah melakukan pemeriksaan secara insentif terhadap HOK beserta sejumlah saksi lain dari pihak keluarga.

Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mendalami apakah nan berkepentingan juga terlibat jaringan teroris lainnya alias tidak.

"Densus 88 tetap menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan jaringan pendukung ISIS lainnya," jelasnya.

Di sisi lain, Aswin juga membantah berita nan beredar luas mengenai adanya peledak aktif nan dibawa oleh tersangka teroris HOK (19) ke dalam kereta api.

"Keterangan tentang adanya peledak aktif nan dibawa dalam kereta, tidak benar. Itu bukan keterangan dari Densus 88," tegasnya.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris berinisial HOK di Batu, Malang, Jawa Timur. Karo Penmas Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut penangkapan dilakukan oleh tim Densus 88 pada Rabu (31/7) malam sekitar pukul 19.15 WIB.

"Peran pelaku ialah sebagai simpatisan Daulah Islamiyah," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8).

Truno mengatakan dari hasil penyelidikan, pelaku nan merupakan pelajar hendak melakukan tindakan teror peledak bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis Triaceton Triperoxide (TATP). Ia mengatakan tindakan teror peledak bunuh diri tersebut hendak dilakukan pada dua rumah ibadah di wilayah Malang, Jawa Timur.

"Pelaku berencana melakukan peledak bunuh diri di dua tempat peribadahan di Malang, Jawa Timur," tuturnya. 

(frd/tfq/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional