Terkini Bisnis: Sritex Tepis Isu Bangkrut, Penerimaan Bea Cukai Turun
Minggu, 30 Juni 2024 18:00 WIB
Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto memberikan penjelasan tentang kondisi terkini perusahaanya usai diisukan bangkrut, saat ditemui wartawan di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam, 29 Juni 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan upaya hingga Minggu sore, 30 Juni 2024 dimulai dengan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk. alias Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka bunyi perihal kondisi terkini perusahaan nan dipimpinnya tersebut setelah sempat diisukan bangkrut.
Kemudian info mengenai tren menurunnya produksi dan permintaan keramik dalam negeri ini terjadi diduga lantaran praktik dumping keramik impor oleh Cina.
Selain itu buletin tentang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan angkat bicara ihwal penerimaan Bea Cukai nan turun 7,8 persen secara tahunan alias year on year (YoY). Berikut adalah ringkasan dari ketiga buletin tersebut:
1. Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk. alias Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka bunyi perihal kondisi terkini perusahaan nan dipimpinnya tersebut setelah sempat diisukan bangkrut.
"Ya kami memang ada efisiensi kemarin. Minggu lalu, kami sudah ada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan di sana sudah ada public expose (pemaparan umum kepada publik untuk menjelaskan mengenai keahlian perusahaan)," ungkap Wawan, sapaan karib Iwan Kurniawan saat ditemui wartawan di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam, 29 Juni 2024.
Dalam public expose itu, Wawan mengatakan pihaknya telah menyampaikan kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini, termasuk kondisi di Sritex. Dia sekaligus menepis rumor nan belakangan santer beredar bahwa perusahaan tekstil tersebut telah bangkrut.
Baca buletin selengkapnya di sini.
1
2
3
Selanjutnya
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif
1 jam lalu
Cegah Banjir Impor Produk Tekstil, Bea Cukai: Aturan Harus Adaptif
Banjir impor produk tekstil belakangan justru membikin industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri terpuruk.
Penerimaan Menurun 7,8 Persen, Bea Cukai: Ekonomi Dunia Sedang Kontraksi
2 jam lalu
Penerimaan Menurun 7,8 Persen, Bea Cukai: Ekonomi Dunia Sedang Kontraksi
Penerimaan menurun secara tahunan (YoY), Bea Cukai klaim lantaran ekonomi bumi sedang kontraksi.
Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut
6 jam lalu
Bos Sritex Buka-bukaan soal Kondisi Terkini Perusahaan, dari Efisiensi hingga Isu Bangkrut
Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto buka bunyi perihal kondisi terkini perusahaan nan dipimpinnya usai diisukan bangkrut.
Mengenal Praktik Dumping nan Diduga Mengusik Industri Keramik Dalam Negeri
22 jam lalu
Mengenal Praktik Dumping nan Diduga Mengusik Industri Keramik Dalam Negeri
Mengapa dumping bisa merugikan industri dalam negeri? Persaingan nilai tidak sehat nan tengah menerpa industri keramik Indonesia
Keramik Cina Banjiri Pasar Indonesia, Asaki Catat Ada Penurunan Produksi dan Permintaan
1 hari lalu
Keramik Cina Banjiri Pasar Indonesia, Asaki Catat Ada Penurunan Produksi dan Permintaan
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia alias Asaki mencatat penurunan utilisasi kapabilitas produksi keramik sepanjang enam bulan terakhir
Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil mengenai Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia
1 hari lalu
Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil mengenai Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyayangkan rencana dibukanya pabrik tekstil Tiongkok dihembuskan ketika industri tekstil dalam negeri sedang memburuk.
Banjir Produk Impor, Kemendag Kumpulkan Bukti Praktik Dumping Keramik asal Cina
1 hari lalu
Banjir Produk Impor, Kemendag Kumpulkan Bukti Praktik Dumping Keramik asal Cina
Kemendag tetap menyelidiki bukti dumping keramik asal Cina nan berakibat pada industri keramik dalam negeri nan merosot
Terkini: APBD Jakarta nan Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK
1 hari lalu
Terkini: APBD Jakarta nan Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.
Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK
1 hari lalu
Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK
APSyFI mencatat saat ini 21 industri tekstil di Indonesia gulung tikar. Sementara 31 pabrik terancam tutup. Ada 150 ribu tenaga kerja kena PHK.
Kisah Raja Batik HM Lukminto Pendiri Sritex, dari Pasar Klewer Bikin Pabrik Tekstil
2 hari lalu
Kisah Raja Batik HM Lukminto Pendiri Sritex, dari Pasar Klewer Bikin Pabrik Tekstil
Kisah HM Lukminto merintis perusahaan tekstil Sritex cukup menarik. gimana dia membangun industri tekstil dimulai dari Pasar Klewer, Solo.